Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Heru Budi Terima Tawaran Ahok Jadi Calon Wakil Gubernur

Kompas.com - 01/04/2016, 12:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak mudah bagi Heru Budi Hartono menerima tawaran dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" untuk menjadi calon wakil Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia mengaku menerima tawaran itu setelah beberapa kali diminta oleh Ahok. (Baca juga: Cerita Heru soal Ahok yang Dinilainya Tak Sembarangan Pecat Pegawai ).

"Pertama kan Pak Gubernur, Pak Ahok meminta pada saya yang intinya pak Gubernur, ya tidak mungkin tidak sekali ya, ada beberapa kali meminta ya, kalau bisa PNS maju dan nama saya disebut," kata Heru dalam video yang diunggah di Facebook "Teman Ahok", Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Selain itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Pemprov DKI ini mengaku tergerak akan kerja keras tanpa pamrih dari "Teman Ahok" untuk mengumpulkan dukungan warga sebagai syarat bagi Ahok dan Heru ikut Pilkada melalui jalur independen.

 

"Kalau 'Teman Ahok' itu ikhlas bekerja tanpa pamrih mendukung Pak Ahok calon gubernur melalui independen, ya saya harus menujukkan, ya mereka saja mau, masak saya seorang diri tidak ikhlas membantu mereka," kata Heru.

"Teman Ahok", kata Heru, secara tidak langsung telah membantu Ahok untuk membenahi Jakarta.

Sebagai PNS, Heru mengaku memiliki niat yang sama dengan 'Teman Ahok" dalam memperbaiki Jakarta.

"Caranya bagaimana? Ya sudah saya bantu Pak Gubernur untuk pencalonan gubernur lewat independen," kata Heru.

Ia pun mengaku membantu dengan ikhlas. Heru rela melepas jabatannya di Pemprov DKI Jakarta apabila mencalonkan diri secara resmi nantinya.

"Ikhlasanya bagaimana, ya sudah menyelesaikan karir saya, jabatan saya pada saat nanti harus mundur. Dan ternyata kalau memang garis tangan saya selesai, saya harus ikhlas dan terima kasih," ucapnya.

(Baca juga: Mulanya, Heru Budi Mengira PNS Bisa Hidup Serba Enak ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com