Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Alat Kapal di Pasar Ikan Keluhkan Kios yang Disediakan PD Pasar Jaya

Kompas.com - 09/04/2016, 08:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual peralatan alat berat kapal di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku kesulitan memilih lokasi pasar alternatif yang direkomendasikan oleh PD Pasar Jaya.

Kesulitan muncul karena barang dagangan dengan peminat khusus dan biasanya dijual di daerah pesisir pantai.

"Saya dagang alat berat mas, gak mungkin kalau tidak di dekat laut.," kata salah seorang warga, Tanty, kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2016).

Selain lokasi pasar yang tidak sesuai, Tanty juga mengeluhkan ukuran kios yang sangat kecil untuk dia tempati. Ukuran kios yang disediakan oleh PD Pasar Jaya hanya seluas 2x3 meter persegi.

Kios dengan ukuran tersebut tidak akan mampu menampung barang dagangan Tanty yang mayoritas berukuran sangat besar.

Untuk sementara, Tanty berencana meminjam gudang milik saudaranya yang berada di Tanjung Priok.

"Saya simpan di sana dulu, sampai dapat lokasi yang bagus. Tapi selama di gudang kalau ada yang mau beli ya bisa via phone aja," kata Tanty.

Tak hanya Tanty, pedagang Pasar Ikan lainnya, Khiong mengatakan untuk sementara dirinya tidak akan kembali berjualan. Khiong mengaku kebingungan dengan penggusaran yang terjadi tiba-tiba.

"Ini juga saya gak tau mau dipindahkan ke mana mas, apalagi cari lokasi pasar, pusing mas," kata Khiong.

Penertiban yang rencananya dilakukan oleh Pemprov DKI, Senin (11/4/2016) depan, membuat warga Pasar Ikan terkejut. Warga merasa tidak diberikan kesempatan untuk membenahi dan mencari lokasi yang layak untuk mereka tempati.

Untuk menampung 347 pedagang Pasar Ikan yang terdampak penggusuran, PD Pasar Jaya telah menyiapkan 19 pasar alternatif yang bisa dipilih oleh para pedagang. Namun, dari catatan pengelola, hingga Kamis (7/4/2016), baru 9 pedagang di 9 lokasi yang mendaftarkan diri.

Pasar tersebut yakni di Pademangan Barat 5 unit tempat usaha (TU), Pademangan Timur 1 unit, Pasar Koja Baru 1 unit, dan Pasar Pejagalan 2 unit.

(Baca: PD Pasar Jaya Siapkan 19 Pasar Alternatif untuk Pedagang Pasar Ikan yang Terkena Penertiban )

Kepala Pengelola Pasar Ikan, Suwandi mengatakan, alasan sedikitnya pedagang yang mendaftar, dikarenakan lokasi dan ukuran kios yang dianggap tak sesuai dengan harapan warga.

"Mereka kan barang jualannya besar-besar, sedangakan ukuran yang kami punya hanya 2x3 meter saja," kata Suwandi.

Kompas TV Pemprov Minta Warga Pasar Ikan Pindah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com