JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, tidak ingin BPJS Ketenagakerjaan bernasib sama seperti bangkrut karena salah berinvestasi.
Jika hal itu terjadi, maka uang yang ditanam warga Indonesia yang membayar iuran BPJS tiap bulannya akan raib.
Hal ini sudah disampaikan Ahok kepada Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
"Saya bilang ke Pak Agus, saya mau uang yang ditanam di BPJS ini tidak diinvestasikan ke sesuatu yang berbahaya."
"Amerika pernah mengalami. Kita pingin itu diinvestasikan ke obligasi Pemprov DKI saja," ujar Ahok di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/4/2016).
Menurut Ahok, Pemprov DKI akan menggunakan uang tersebut untuk pembangunan di Jakarta seperti ERP (electronic road pricing) dan juga LRT (light rail transit).
Selain itu, berinvestasi ke Pemprov DKI juga lebih aman. Ahok memberi jaminan bahwa uang tersebut tidak akan dikorupsi siapapun.
"Saya jamin enggak ada yang bakal colong APBD. Karena badan saya lumayan juga kok buat satu lawan satu," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, cara seperti ini bisa digunakan di semua provinsi. BPJS bisa menginvestasikan uangnya melalui pembangunan negeri sendiri. Manfaatnya pun bisa dirasakan langsung oleh rakyat Indonesia.
"Kita kalau dikumpulin seluruh rakyat Indonesia. Kita sebetulnya enggak perlu hutang sama jepang."
"Kita danain sendiri dengan cara seperti ini dan BPJS juga aman. Karena uangnya tidak habis, cuma dipakai untuk infrastruktur yang memberikan multiple efect untuk ekonomi kita," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.