JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan hasil survei yang dirilis Populi Center pada April 2016, sebanyak 50,2 persen masyarakat tidak tahu DPRD DKI Jakarta. Survei melibatkan 400 responden dari enam wilayah di Jakarta, dan dilakukan pada 15-21 April 2016.
"Kami gunakan top of mind atau pertanyaan terbuka, yakni 'Apa yang diingat saat mendengar DPRD DKI Jakarta'. Sebanyak 50,2 persen menjawab tidak tahu," kata peneliti Populi Center, Nona Evita, di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (25/4/2016).
Kemudian, sebanyak 18,3 persen responden menjawab korupsi. Sisanya ada yang menjawab DPRD sebagai wakil rakyat, tidak mewakili rakyat, suka ribut, kinerja buruk, kinerja kurang maksimal, dan kerap berkonflik dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Menariknya, ada 1,7 persen responden menjawab Lulung (Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana) ketika mengingat DPRD DKI Jakarta, dan sebanyak 0,2 persen responden menjawab Sanusi (Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta yang tertangkap tangan menerima suap terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta)," kata Nona.
Selain itu, sebanyak 54,8 persen responden tidak puas dengan kinerja DPRD DKI Jakarta. Kemudian, 20,5 persen responden mengaku puas dengan kinerja DPRD DKI Jakarta.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Ratusan responden ini dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.