Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfini Kerap Disebut "Gila" Saat Menghadang Sepeda Motor di Trotoar Sudirman

Kompas.com - 03/05/2016, 17:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi penghadangan atau penghalangan sepeda motor di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, oleh Alfini Lestari (34) bukan tanpa hambatan. Alfini bercerita, hinaan dan cercaan kerap dilontarkan kepada dirinya saat menghadang sepeda motor dengan tangan kosong.

"Pernah juga (ada yang bilang), 'dasar cewek berengsek, gila.' Tetapi, saya tidak peduli. Yang harusnya gila kan mereka, bukan saya. Saya jalan sudah di tempatnya," kata Alfini saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Aksi Alfini sudah dimulai tiga pekan lalu. Ia melakukan aksinya antara pukul 07.30 WIB hingga 08.00 WIB. Pemilihan tempat di Sudirman didasari karena ia bekerja tak jauh dari trotoar jalan itu, dekat lapangan Golf Senayan.

Aksi Alfini dilatarbelakangi kegerahannya melihat para pengendara sepeda motor tak patuh aturan. Mereka "mengokupasi" ruang para pejalan kaki di trotoar.

"Saya geregetan saja lihat (sepeda) motor. Masalahnya, mereka sudah punya jalan sendiri, masih saja ambil (jalan) buat pejalan kaki," kata Alfini.

Saat Alfini melakukan aksinya, cemoohan yang diterimanya tak hanya sekali dua kali. Namun, semangat Alfini malah semakin berkorbar. Ia kerap beradu pendapat dengan para pengendara.

"Biasanya bilang, 'Memang ini jalanan kamu? Saya sadar ini bukan jalanan saya. Ini jalanan semua orang. Tetapi, kalian sudah punya jalan sendiri. Harusnya kalian malu. Sudah salah jalur. Masih ambil jalur orang'," cerita Alfini.

Jika pengendara nekat, biasanya mereka menerobos hadangan Alfini. Padahal, Alfini sudah menghadang dengan merentangkan tangannya. Alfini terbilang bernyali. Ia biasanya menantang pengendara untuk menabrak dirinya.

Namun, para pengendara pun perlahan malu sendiri. Sebab, pengendara motor di jalan biasa menyemangati Alfini.

"Tetapi, lama-kelamaan mereka malu karena yang dari jalanan kasih support saya. Mbak jangan ngalah. Ayo Mbak hadang saja," kata Alfini menirukan dorongan para pengguna jalan lain  kepada dirinya.

Foto Alfini saat sedang menghalangi sepeda motor yang naik ke trotoar di Jalan Jenderal Sudirman pada Senin kemarin terpampang di halaman depan harian The Jakarta Post edisi Selasa. Foto itu kemudian menjadi viral di media sosial, salah satunya lewat akun Facebook dari Koalisi Pejalan Kaki.

"Jangan kasih ampun #JETRO Ajak dan Ajarkan mereka untuk Tertib #BegalPemotordiTrotoar #SelamatkanPejalanKaki," tulis Koalisi Pejalan Kaki di halaman Facebook-nya dan langsung menjadi viral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com