Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kesalahan Prosedur Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 15/05/2016, 19:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pesawat Lion Air JT 161 rute Singapura-Jakarta pada Selasa (10/5/2016) lalu menyalahi prosedur saat menurunkan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dari total 182 penumpang yang diantar ke gedung terminal menggunakan empat bus, satu bus di antaranya bukan diantarkan ke terminal kedatangan internasional, melainkan ke terminal kedatangan domestik di Terminal 1.

Baca juga: Penumpang Pesawat dari Luar Negeri Diangkut ke Terminal Domestik, Imigrasi Salahkan Lion Air

Regional Manager International Lion Air Anggara Triyana menjelaskan apa yang telah terjadi di sisi darat saat seluruh penumpang masuk ke bus tersebut. Awalnya, ada informasi bahwa pesawat JT 161 akan mendarat di remote 51. Sebelum pesawat JT 161, memang ada pesawat Lion Air lainnya dari Singapura yang mendarat di sana.

"Tapi, totally ini driver bus yang salah informasi. Dia mendapatkan informasi awal bahwa akan ada landing di remote 54 dan remote 56. Remote 54 akan ada landing dari Singapura, yang satu lagi dari Padang," kata Anggara dalam sebuah konferensi pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (15/5/2016) sore.

Adapun driver bus menerima perintah dari grup leader yang mengarahkan kemana driver harus menjemput penumpang. Sebelum mengangkut penumpang dari JT 161, driver yang enggan disebutkan namanya itu diarahkan untuk mengantar penumpang dari pesawat JT 157 asal Singapura. Saat itu, dia mengantar penumpang ke tempat yang tepat, yakni di kedatangan internasional di Terminal 2.

"Kemudian, beliau kembali ke remote 56, dapat informasi awal akan ada landing dari Padang. Kebetulan di area remote 51 landing Singapura. Beliau berasumsi itu pesawat landing dari Singapura. Itulah totally kesalahan driver," tutur Anggara.

Driver itu mengangkut penumpang JT 161 bersama tiga bus lainnya. Ketika itu, driver bus mengira dia mengangkut penumpang dari Padang, sehingga dibawa ke Terminal 1. Dari empat bus yang mengantar penumpang pesawat JT 161, hanya satu bus yang dikendarai driver tersebut keliru.

"Penumpang yang nyasar ke Terminal 1 itu satu bus. Dari 182 penumpang itu, kita bagi empat saja, jadi sekitar 30 sampai 40 penumpang. Kita tidak tahu pasti berapa penumpang di dalam bus," ujar Anggara.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait di Bandara Soekarno-Hatta, seperti Otoritas Bandara, PT Angkasa Pura II, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta Karantina. Semua instansi itu hendak memastikan berapa penumpang dari penerbangan internasional itu yang lolos dari pemeriksaan Imigrasi dan barang apa saja yang lolos dari pemeriksaan petugas Bea dan Cukai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com