Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2016, 06:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 sudah menghangat bahkan sejak pertengahan tahun 2015. Ketika itu, foto-foto tokoh politik bermunculan lengkap dengan atribut sebagai calon gubernur di media sosial.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana pernah disandingkan dalam sebuah foto sebagai pasangan cagub dan cawagub. Tapi, keduanya membantah sebagai pembuat.

Semakin lama pembicaraan mengenai Pilkada DKI 2017 semakin ramai. Partai Gerindra memulai proses penjaringannya sejak akhir tahun 2015 atau saat Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI belum memulai proses apa-apa.

Jadwal tahapan penyelenggaraan pemilu juga belum diputuskan. Kelompok pendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama bahkan sudah mempersiapkan pengumpulan KTP sejak jauh-jauh hari.

Pilkada semakin dekat

Kini, pelaksanaan Pilkada DKI semakin dekat. Kemarin, KPUD DKI juga baru saja menerima dana hibah sebesar Rp 478 miliar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembiayaan pilkada.

Anggaran tersebut diproyeksikan untuk pilkada dua putaran dengan enam pasang calon. Selain menerima dana hibah, KPUD DKI juga sudah memiliki jadwal untuk setiap tahapan Pilkada. Agustus 2016, menjadi awal tahapan itu dimulai.

"Untuk calon perseorangan sudah bisa menyerahkan dukungan KTP pada 3 sampai 7 Agustus ke KPU," ujar Ketua KPUD DKI Jakarta Soemarno di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/5/2016).

Penyerahan dukungan itu, kata Soemarno, bukanlah pendaftaran. Setelah dukungan KTP diserahkan sebanyak syarat yang ditentukan, maka siap untuk diverifikasi. Sampai sejauh ini, baru Ahok dan kelompok pendukungnya, Teman Ahok, yang serius mengumpulkan KTP.

Mereka berniat mengumpulkan satu juta KTP meskipun KPUD hanya mewajibkan 532.000 KTP saja. Jika Ahok maju, Soemarno mengatakan, KPUD akan melakukan verifikasi terhadap KTP itu.

Verifikasi diperlukan untuk memastikan bahwa jumlah dukungan untuk calon independen benar-benar memenuhi syarat.

"Verifikasi dukungan juga ada dua yaitu verifikasi administrasi dan faktual. Jadi kita datangi satu persatu dan menanyakan, apakah yang bersangkutan itu mendukung calon itu atau tidak,"ujar Soemarno.

Jika merasa tidak mendukung, nantinya KPUD akan memberikan surat pernyataan tidak mendukung untuk ditandatangani. Jika yang demikian terjadi, maka satu dukungan itu dihapus.

Verifikasi tersebut memakan waktu satu bulan. Setelah verifikasi, barulah masuk ke tahap pendaftaran.

"Pada pertengahan September, tanggal 19-21 September itu pendaftaran calon partai politik ataupun perseorangan mereka sama-sama mendaftar," uhar Soemarno.

Setelah itu, kembali akan dilakukan verifikasi sebelum penetapan cagub dan cawagub. Lalu kemudian penetapan cagub dan cawagub, serta tahapan selanjutnya adalah pemberian nomor urut. Kampanye akan dilakukan setelah tahapan itu selesai.

"Kampanye akan dilakukan 4 Oktober sampai tiga bulan berikutnya," kata Soemarno.

Kampanye akan dihentikan 3 hari menjelang hari pelaksanaan Pilkada DKI 2017. Nantinya, KPUD juga akan membagikan wilayah kampanye untuk para calon.

Hal ini agar semua calon gubernur dan calon wakil gubernur bisa berkampanye di semua wilayah dengan nyaman. Hal ini juga untuk mengingatkan para calon bahwa ada tempar-tempat yang tidak boleh dijadikan lokasi kampanye misalnya seperti sekolah dan tempat ibadah.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com