Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P dan Partai Gerindra Tidak Bicarakan Cagub Sebelum Resmi Berkoalisi

Kompas.com - 23/05/2016, 15:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan partainya tidak membicarakan sosok cagub dulu dengan Partai Gerindra.

Hal ini terkait nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang menguat di penjaringan Partai Gerindra. Gembong mengatakan PDI-P dengan Partai Gerindra akan lebih dulu membahas kepastian koalisi.

"Jadi tahapannya koalisi dulu pertamanya. Itu untuk menyatukan persepsi dulu tentang Jakarta. Kalau sudah ada titik temu, barulah kita bicara soal calon-calonnya," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (23/5/2016).

Namun, Gembong memastikan bahwa PDI-P akan mengusung calon gubernur. Hal ini karena PDI-P merupakan partai pemenang yang bisa mengusung cagub dan cawagub sekaligus tanpa perlu berkoalisi.

"Apakah Gerindra mau hanya dengan posisi cawagub, atau Gerindra malah menyerahkan semua ke PDI-P, ya lihat nanti saja," ujar Gembong. (Baca: Atas Nama Politik, Gerindra Bisa Kembali "Mesra" dengan PDI-P di Pilkada Jakarta)

Sebelumnya, Sandiaga Uno, pengusaha sekaligus kader Partai Gerindra, menyatakan, partainya akan mengusung Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepada daerah DKI Jakarta 2017.

Partai Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI. Jumlah minimal kursi partai politik atau koalisi partai politik di DPRD DKI untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah 22 kursi. (Baca: Dasco: Belum Cukup Kursi, Gerindra Masih Kalkulasi Calon untuk Pilgub DKI)

Sejauh ini, parpol yang disebut-sebut sudah mencapai kesepakatan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS sendiri memiliki 11 kursi di DPRD DKI. Dengan demikian, koalisi Partai Gerindra dan PKS sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com