Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ungkap Banyaknya Serangan Setelah Memilih Jalur Independen

Kompas.com - 30/05/2016, 07:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepada pendukungnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan mengenai pilihannya untuk maju melalui jalur independen. Setelah memutuskan ikut "Teman Ahok", Basuki sadar perjalanan yang berliku ada di hadapannya.

"Ketika saya putuskan untuk ikut "Teman Ahok", saya tahu perjalanan ke depan tidaklah mudah. Pak Heru bilang sama saya, 'Pak, semakin dekat ini diancam macam-macam, saya jadi susah tidur'," ujar Ahok di Gudang Sarinah, Pancoran, Minggu (29/5/2016).

"Saya bilang kan dari awal, saya bilang kalau pilih independen, pasti kita akan difitnah dan dikriminalisasikan. Tapi yang penting rakyat tetap percaya kepada kita," ujar Ahok.

Warga pun bersorak mendukung ucapan Ahok. Ahok menceritakan, serangan terhadapnya mulai ketika kasus pembelian lahan RS Sumber Waras mencuat. Ketika itu, banyak orang berharap semakin banyak yang membencinya.

Setelah kasus tersebut, orang kembali menyerangnya dengan menggunakan kasus reklamasi. Ahok menyinggung kembali sebuah media yang menyamakan kata kontribusi tambahan dengan barter.

Menurut dia, itu adalah salah satu serangan terhadapnya. Padahal, Ahok berharap jalannya menuju Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen akan mulus.

Supaya orang jujur tidak takut untuk memimpin daerah-daerah lain di Indonesia. Selain itu, untuk menginspirasi warga lain yang ingin berbuat hal sama seperti Teman Ahok.

"Memang saya dianggap mengganggu sistem yang ada. Padahal saya ingin sekali orang jujur yang mau lamar kerja buat rakyat bisa didukung mungkin sama Teman Ahok-Teman Ahok yang lain," ujar Ahok.

"Jadi nanti di seluruh Indonesia bukan hanya ada Teman Ahok. Bisa saja ada Teman Budi, Teman Amir, atau apapun," ucapnya.

Kompas TV Ahok Putuskan Ikut "Teman Ahok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com