Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Hartono dan Kepala Dinas Kelautan DKI Dilaporkan ke Bareskrim

Kompas.com - 25/07/2016, 19:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Toeti Noeziar Soekarno, warga yang menjual lahan di Cengkareng Barat kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, melaporkan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono serta Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Darjamuni ke Bareskrim Mabes Polri.

"Oh iya iya saya dilaporkan, sama Pak Darjamuni juga," kata Heru, kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/7/2016).

(Baca juga: Alasan Djarot Ikut Setujui Pembelian Lahan Cengkareng Barat)

Heru mengatakan bahwa ia dilaporkan oleh Toeti ke polisi terkait dugaan pemalsuan surat kepemilikan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Rumah Susun Cengkareng Barat itu.

"Katanya karena saya mencatat asetnya dia," kata Heru singkat.

Meski demikian, bakal calon wakil gubernur pendamping Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu mengaku belum menerima surat panggilan dari Bareskrim terkait laporan Toeti. 

Laporan Toeti terhadap Heru dan Darjamuni tertera dalam surat tanggal 28 Juni 2016 dengan nomor LP/670/VI/2016/Bareskrim.

Heru dan Darjamuni dilaporkan oleh Muhammad Imam Taufiq atas surat kuasa dari Toeti Noezlar Soekarno.

(Baca juga: Menurut Sekda, Ahok Disposisi Pembelian Lahan Cengkareng Barat Langsung ke BPKAD dan Dinas Perumahan)

Sebelumnya, keluarga Toeti menggugat BPKAD dan DKPKP DKI Jakarta ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan itu kini sampai pada tahan mediasi.

Perkara lahan Cengkareng Barat bermula dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan indikasi penyimpangan dalam pembelian lahan seluas 4,6 hektar di Cengkareng Barat oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah seharga Rp 668 miliar.

Kompas TV Wagub Jakarta Diperiksa Polisi Soal Kasus Lahan Cengkareng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com