Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Baru Sekarang Kuasa Hukum Jessica Singgung Ada Uang untuk Barista Olivier?

Kompas.com - 28/07/2016, 14:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Salah satu kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menjelaskan mengapa pihaknya baru mengungkapkan pengakuan barista kafe Olivier, Rangga Dwi Saputra, di persidangan pada Rabu (27/7/2016) malam.

Dalam pengakuan Rangga, dia menceritakan telah dituduh seseorang yang mengaku polisi menerima uang Rp 140 juta dari Arief Sumarko, suami Mirna, untuk membunuh Mirna.

"Jadi kami dapatkan keterangan itu dari saksi ahli yang adalah empat orang dokter. Rangga mengakui hal itu kepada para dokter, lalu dilampirkan di BAP (berita acara pemeriksaan). Kami baru tahu setelah berkas perkara P21," kata Otto, sebelum sidang lanjutan mengadili Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016) siang.

Menurut Otto, dia dan tim kuasa hukum Jessica sudah sejak awal persidangan mengetahui ada keterangan Rangga yang seperti itu. Otto juga mengungkapkan tidak menyinggung soal itu sama sekali ketika Rangga memberikan kesaksiannya dalam sidang pekan lalu.

"Saya sengaja enggak nanya soal itu pas kesaksian Rangga karena itu kan bukti dari jaksa, jaksa yang punya bukti. Saya berharap jaksa yang buka itu, ternyata tidak," tutur Otto.

Dia juga menyayangkan kenapa kepolisian tidak mengusut hal tersebut dan hanya terpaku pada Jessica saja. Terlebih, kata Otto, sampai saat ini belum ada bukti fisik maupun visual yang memperlihatkan Jessica menaruh bubuk racun sianida ke gelas es kopi vietnam yang diminum Mirna.

Sidang lanjutan mengadili Jessica rencananya akan digelar siang ini pukul 13.00. Namun, hingga pukul 13.35, sidang masih belum dimulai.

Agenda sidang ini adalah mendengarkan keterangan saksi dari kafe Olivier tentang awal mula kedatangan Jessica hingga Mirna mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

Kompas TV Pegawai Olivier Kembali Bersaksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com