Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Maju ke Pilkada DKI, Jamaludin Merasa seperti Freddy Budiman

Kompas.com - 07/08/2016, 18:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Jamaludin Amran mengibaratkan dirinya seperti terpidana mati Freddy Budiman. Pasalnya dia gagal maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia merasa seperti dieksekusi mati.

"Ini laksana Freddy Budiman yang divonis hukuman mati," kata Jamaludin di kantor KPU DKI Jakarta, Minggu (7/8/2016).

Jamaludin gagal menyerahkan persyaratan dukungan calon perseorangan kepada KPU DKI Jakarta. Hingga KPU DKI Jakarta menutup penerimaan persyaratan, Jamaludin tak juga menyerahkan persyaratan dukungan.

Selain itu, ia juga tak mengikutsertakan Armen Rustam Effendi sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping dirinya ke KPU DKI Jakarta.

"Ada permintaan terakhir yang mau saya sampaikan, tanya dong apa permintaan terakhir saya," kata Jamaludin kepada Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno.

"Silakan, monggo Pak," kata Sumarno menjawab permintaan Jamaludin.

Jamaludin pun menceritakan awal mulanya ia berniat maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia berharap ada warga asli Betawi yang menjadi gubernur DKI Jakarta.

Setelah itu, ia menceritakan perjuangannya menuju kantor KPU DKI Jakarta. Pria yang menggunakan pakaian khas pendekar Betawi itu sempat terjebak macet dan akhirnya ia membayar orang untuk mengantarkannya ke KPU DKI Jakarta.

"Minimal saya diterima untuk mendaftar (calon perseorangan). Kalau diterima alhamdulillah, kalau enggak diterima ya Anda (Komisioner KPU DKI Jakarta) pulang lewat mana? Anak Betawi kan kalau enggak diturutin bakal cegat pulang. Eh saya bercanda ding, maksudnya cegat minta ongkos pulang," kata Jamaludin tertawa.

Mendengar itu, Sumarno memahami perjuangan Jamaludin. Namun di sisi lain KPU DKI Jakarta harus menegakkan aturan yang sudah ada. Sebab, lanjut dia, hal ini merupakan bagian sumpah jabatan dalam rangka penyelenggaraan Pilkada.

"Mohon maaf dan terima kasih. Kami berharap ada kesempatan lain selain di sini (Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata Sumarno.

Jamaludin yang didampingi beberapa timnya pun keluar dari kantor KPU DKI Jakarta dengan pasrah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com