Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara JMT Samarkan 3,86 Kg Sabu Dalam Tas Tangan Wanita yang Dikirim dari China

Kompas.com - 11/08/2016, 13:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengamankan 97 tas tangan asal China yang berisi 3,86 kilogram narkotika jenis sabu yang dipesan oleh tersangka berinisial JMT. Sebanyak 97 tas itu diamankan saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Juni 2015 lalu.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Fadjar Donny mengatakan, sejumlah cara dilakukan oleh JMT untuk menyelundupkan sabu di dalam tas tangan agar tidak diketahui oleh petugas. Dari 97 tas, ada 38 tas yang sengaja diisi sabu.

JMT memasukkan sabu ke dalam 38 tas yang memiliki warna dan motif sama. Sedangkan tas dengan motif yang berbeda tidak diisi sabu. Selanjutnya, sabu dimasukan ke dalam dua sisi tas bagian dalam dengan mengoyak sisi tersebut dan dijahit agar tidak ketahuan.

Sebelum dimasukkan, selain dibungkus dengan plastik putih, sabu juga dilapisi dengan plastik berwarna hitam untuk menyamarkan warnanya. Selanjutnya puluhan tas yang berisi sabu dikirim dari China menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

"Sepintas tidak ada yang aneh dari tas itu, karena sabu yang berada, yang menonjol, tampak seperti busa yang biasa ada di dalam tas," ujar Fadjar, di Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok, Kamis (11/8/2016).

Ditemui di waktu yang sama, Kasubdit 3 Ditnarkoba Polda Metro Jaya AKBP M Arsal Sahban menjelaskan, pihaknya telah menyidik kasus itu dengan meminta keterangan dari perusahaan ekspedisi yang digunakan JMT.

Arshal menduga, ada kemungkinan kalau JMT telah tertangkap terkait kasus narkoba lainnya. Ini karena selama setahun penyidikan, identitas dan keberadaan JMT masih belum diketahui.

"Selama satu tahun kami lakukan upaya penyidikan, tapi satu tahun si pelaku tidak ada menghubungi dan berupaya mengambil barang," ujar Arsal.

Arshal mengatakan, jika tidak ada perkembangan penyidikan kasus, pihaknya akan segera memohon kepada pengadilan untuk memusnahkan seluruh barang bukti berupa tas dan sabu tersebut. Terkait tas yang digunakan JMT, Arsal mengatakan kalau tas itu bukan tas mahal atau tas asli.

"Tas nya KW, nggak mungkin dia mau pakai tas yang asli," ujar Arsal.

Pihaknya juga masih mencari tahu apakah modus penyelundupan sabu itu memiliki keterkaitan jaringan dengan Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkoba yang telah dieksekusi beberapa waktu lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Megapolitan
Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com