Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Izin Konvoi bagi Para Sopir Taksi Berbasis "Online" yang Berunjuk Rasa

Kompas.com - 22/08/2016, 10:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 1.000 pengemudi taksi berbasis online berencana melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara, Kantor Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Rencananya, selain aksi, juga akan ada konvoi kendaraan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pihak kepolisian tidak memperkenankan para sopir taksi berbasis online itu melakukan aksi unjuk rasa sambil berkonvoi. Hal tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Karena rencananya demo itu sambil konvoi maka Direktorat Intelkam tidak menerbitkan STTP," ujar Awi kepada Kompas.com, Senin (22/8/2016).

Awi menjelaskan, pada Minggu (21/8/2016), Polda Metro Jaya telah melakukan pertemuan dengan koordinator lapangan dan operator jasa angkutan berbasis online yang berencana melakukan aksi unjuk rasa pada Senin ini.

Pertemuan tersebut diselenggarakan di gedung Biro Ops Polda Metro Jaya dan dipimpin oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Suntana.

"Kemarin malam Pak Waka para korlap demo dan operator jasa angkutan online dikumpulkan di Biro Ops PMJ untuk diberikan arahan agar demo tidak anarkistis dan tidak melaksanakan konvoi," ucapnya.

Awi mengatakan, dalam pertemuan tersebut, para Korlap dan Operator mengemukakan akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut pemerintah mencabut Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

Aksi tersebut sedianya akan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di Parkir Timur Senayan. Selanjutnya, 1.000 orang pengemudi tersebut akan berkonvoi menuju Istana Negara, Kantor Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Namun, pihak kepolisian melarang untuk melakukan konvoi kendaraan.

Demi mengantisipasi aksi tersebut, polisi telah menyiagakan personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat sebanyak 614 personel.

Kompas TV Petugas Gabungan Razia Taksi Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com