Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Ahok, Dirut Agung Podomoro Land Minta Kejelasan soal Pulau G

Kompas.com - 13/09/2016, 16:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Agung Podomoro Land (APLN) Tbk, Cosmas Batubara, meminta kejelasan soal reklamasi Pulau G kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Hal itu menjadi topik utama saat menemui Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (13/9/2016). Pertemuan antara keduanya berlangsung selama satu setengah jam.

"Kami dengar pemerintah go (setuju lanjutkan Pulau G), tapi kami masih mau kejelasan-kejelasan lanjut itu gimana," kata Cosmas.

Cosmas mengatakan, bila dilanjutkan, PT Muara Wisesa Samudera (MWS), anak dari PT APLN, akan mengikuti arahan dari Ahok terkait kewajiban pengembang untuk membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Pembangunan rusunawa juga bagian dari membantu kelompok masyarakat kelas menengah ke bawha untuk memiliki hunian.

"Kami sebagai pengembang, kami memang membangun rumah, tapi kami juga setuju membangun rumah susun untuk menunjang kegiatan Pemda DKI Jakarta," ucap Cosmas.

Dalam pertemuan tadi, Cosmas mengungkapkan respons Ahok yang tetap konsisten bahwa masalah pembangunan reklamasi merupakan Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 Tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Sementara gubernur DKI Jakarta hanya melanjutkan saja.

"Kami juga merasa membangun ini, hak pengelolaan tanah dari Pemda DKI Jakarta. Jadi kami sebenarnya lebih berfungsi sebagai pengembang," kata Cosmas.

Usai pertemuan dengan Cosmas, Ahok belum bisa dimintai keterangan. Ahok hanya mengantar Cosmas hingga ruang tamu Balai Kota dan langsung kembali ke ruangan kerjanya.

Sore ini, rencananya Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Pandjaitan akan mengumumkan nasib reklamasi Teluk Jakarta. Ahok rencananya akan hadir dalam acara tersebut. Namun, agenda itu dibatalkan karena Luhut harus menghadap Presiden Joko Widodo.

 

Pada Juni lalu, Menko Maritim yang saat itu dijabat Rizal Ramli menyatakan, kegiatan reklamasi di Teluk Jakarta dihentikan secara permanen. Namun, Ahok menyebut penghentian dilakukan tanpa adanya keputusan tertulis.

Kompas TV Kelanjutan Reklamasi Pulau G Ditentukan Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com