Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mardani soal PKB dan PPP yang Ancam Tarik Dukungan terhadap Sandiaga

Kompas.com - 14/09/2016, 12:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, yang digadang-gadang sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pendamping Sandiaga Uno, menanggapi santai ancaman Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kedua partai itu mengancam akan menarik dukungan mereka terhadap Sandiaga apabila kader Partai Gerindra itu memilih Mardani sebagai bakal calon wakil gubernurnya.

"Menurut saya ungkapan-ungkapan itu lebih baik disampaikan, dari situ kita tahu, 'Oh kita punya perbedaan di sini'. Kita ketemu, di mana titik temunya. Namanya politik kan take and give," kata Mardani dalam acara pemotongan hewan kurban di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).

(Baca juga: Kemunculan Mardani yang Bisa Mengubah Peta Politik Pilkada DKI Jakarta )

Kendati demikian, menurut Mardani, keputusan terkait pencalonan ini tetap berada di tangan para pimpinan tinggi partai, bukan di tingkat dewan pimpinan wilayah.

"Karena kan di DKI ini domainnya bukan cuma domain DPW (dewan pimpinan wilayah), bukan cuma provinsi. PDI-P saja enggak provinsi (DPW) yang mutusin. Tapi ini memang pimpinan-pimpinan pusatnya," ujar Mardani.

(Baca juga: Presiden PKS Sebut Sandiaga-Mardani Bakal Dideklarasikan)

Ia menganggap reaksi parpol yang muncul atas wacana pencalonan dirinya dengan Sandiaga itu adalah suatu hal yang baik. 

"Suara-suara itu menurut saya malah bagus, menunjukkan kami harus bekerja keras berkomunikasi," ujar Mardani.

Kompas TV Sandiaga: Pencalonan Cawagub Mardani Belum Final
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com