Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Anggota Geng Bermotor Pelaku Pengeroyokan di Jagakarsa

Kompas.com - 19/09/2016, 15:50 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap anggota geng bermotor yang diduga sebagai pelaku penganiayaan di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari mengatakan, pihaknya menahan dua tersangka di bawah umur pada 12 September 2016. Mereka adalah BM (14) dan FH (15), anggota geng bermotor "Belgia".

BM dan FH pada 29 Juli 2016 dini hari menyerang dua warga Kebagusan, RR (22) dan S (25), hingga keduanya luka parah.

"Ketika dua korban sedang di Jalan Jagakarsa, motornya mogok dan berhenti untuk didandani. Melintaslah 20 orang anak-anak naik motor," kata Sri di Mapolsek Jagakarsa, Senin.

Anak-anak itu kemudian meneriaki RR dan S.  "Hari gini sepeda motor masih mogok."

RR dan S kemudian menjawab, "Apa lu?"

Lantaran tersinggung, beberapa anak itu turun dari sepeda motornya dan langsung menyerang RR dan S secara membabi buta. Mereka membawa klewang, celurit, dan golok sisir.

Akibat penyerangan itu, hidung RR robek parah, pundak dan sikunya juga terluka. S yang sempat melawan sebelum kabur menyelamatkan diri juga luka di kepala, paha, dan jempol.

"Pelakunya diduga ada tiga, satu lagi masih DPO (daftar pencarian orang)," kata Sri.

Ia mengatakan, pihaknya membentuk dua tim untuk memburu para pelaku selama dua minggu.

Selama dua bulan terakhir, keberadaan remaja geng bermotor memang meresahkan masyarakat. Pada Ramadhan lalu, Sri meminta agar tidak ada warga yang nongkrong di jalan. Namun, banyak anak yang masih nongkrong dan mengganggu warga.

"Di Gang Musholla samping IISIP, pernah mereka nongkrong dalam rumah, tapi nimpukin orang dari dalam, pernah juga mereka mukul-mukulin tiang situ," ujarnya.

Polisi sempat mengira para geng bermotor ini berulah karena menerapkan ilmu kebal dari perguruan Mahesa Kurung di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun, Sri memastikan bahwa perguruan tersebut tidak pernah mengajarkan kekerasan.

"Kebetulan yang kami tangkap ini geng motor Belgia dan pernah ikut MK (Mahesa Kurung). Tapi mereka bergerak individual, tidak pernah diarahkan untuk aksi kekerasan," ujarnya.

BM dan FH kini harus mendekam di balik jeruji besi. Keduanya dikenakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana sembilan tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com