JAKARTA, KOMPAS.com — Riky Setiawan (26), salah satu korban pengeroyokan di warnet di Jatipadang, Jakarta Selatan, kini tengah melapor ke Polsek Pasar Minggu bersama kawannya Ardi yang terkena bacok di pergelangan tangannya, Selasa (6/9/2016) dini hari.
Riky mengatakan, ketika gerombolan remaja itu datang lalu merangsek di warnet, ia sempat menduga mereka sedang memiliki masalah dengan korban bacok lainnya yang tidak diketahui namanya. Ketika anggota polisi menunjukkan sejumlah foto para remaja anggota geng motor, Riky mengenali salah satunya.
"Ini dia nih, yang ini orangnya!" kata Riky di lokasi, Selasa siang.
Beberapa hari sebelumnya, Polsek Jagakarsa mengamankan Bayu, pemimpin perguruan Mahesa Kurung yang bermarkas di sebuah bengkel ketok magic di Jalan Lenteng Agung. Namun, Bayu kemudian dilepas karena tidak ada tindak pidana yang menjeratnya.
"Aktivitas dari kelompok tersebut dilakukan sekali seminggu, tepatnya malam Sabtu dengan melakukan latihan dan pengajian yang dipimpin Bayu. Pengikutnya terdiri dari puluhan remaja yang datang dari berberapa wilayah sekitar Lenteng Agung dan Pasar Minggu," kata Kasi Humas Polsek Jagakarsa Aiptu Khairul dalam keterangan tertulisnya beberapa hari lalu.
Mereka disebut melakukan latihan untuk belajar ilmu kebal dan ilmu pengasih pada malam hari. Hal ini dibenarkan oleh Panit Reskrim Polsek Pasar Minggu Iptu Hartono, yang mengantongi foto para terduga pelaku. (Baca: Jika Berulah Lagi, Anggota Geng Motor Akan Ditembak di Tempat)
Foto yang ia tunjukkan adalah salah satu anggota Geng Motor Inggris beranggotakan remaja yang menggunakan sekitar 30 motor saling berboncengan dengan membawa senjata tajam serta berkeliaran di wilayah Jagakarsa dan Pasar Minggu.
"Dia sudah dua kali menyerang kelompok lain atau warga yang nongkrong di pinggir jalan sampai pagi. Tujuannya menguji ilmu kebal dengan perantara azimat dari perguruan," kata Hartono di lokasi.
Hartono pun menyangsikan dugaan adanya masalah antara pelaku pengeroyokan warnet dan korbannya. Ia saat ini tengah mengurus laporan para korban agar bisa diproses.
"Buat LP (laporan) supaya cepat ditangkap ini," katanya. (Baca: Sebuah Warnet di Jatipadang Diserang Gerombolan Remaja)