JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa yang digelar pengemudi Go-Jek nyaris diwarnai bentrokan, Senin (3/10/2016). Para pengemudi Go-Jek beberapa kali hampir terprovokasi, saat menyampaikan aspirasinya di kantor Go-Jek, Kemang, Jakarta Selatan.
Sekitar pukul 11.50, seorang perwakilan manajemen Go-Jek, Theo, keluar dari kantor Go-Jek dan memaki para pengemudi Go-Jek yang tengah berunjuk rasa. Ia nyaris jadi bulan-bulanan karena dituding sebagai pimpinan yang membuat sistem kerja Go-Jek menjadi merugikan pengemudi.
Polisi menarik mundur massa pengunjuk rasa dan usaha pemukulan dapat digagalkan.
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ribuan pengemudi Go-Jek melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor manajemen PT Go-Jek, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016). Mereka menuntut PT Go-Jek Indonesia untuk menghapus performa, membuat payung hukum yang independen dari keluhan pengemudi, transparansi dalam setiap kebijakan, menstabilkan sistem menjadi lebih baik dan memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk semua pengemudi se-Indonesia.
Beberapa menit kemudian, bentrokan fisik kembali hampir terjadi antara pengemudi yang berunjuk rasa dengan polisi.
Penyebabnya, ada seorang pengemudi Go-Jek asal Tangerang, bernama Pane, yang mengamuk, dan masuk ke dalam kantor Go-Jek untuk meminta manajemen bertanggung jawab terhadap luka yang diterimanya akibat dianiaya pengemudi ojek pangkalan di Roxy.
"Kita semua petarung, mau nggak bayarin luka gue?" teriak Pane.
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ribuan pengemudi Go-Jek melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor manajemen PT Go-Jek, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016). Mereka menuntut PT Go-Jek Indonesia untuk menghapus performa, membuat payung hukum yang independen dari keluhan pengemudi, transparansi dalam setiap kebijakan, menstabilkan sistem menjadi lebih baik dan memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk semua pengemudi se-Indonesia.
Massa kembali memanas lantaran seorang laki-laki dengan pakaian sipil dituding sebagai mata-mata yang menyelinap ke tengah massa pengemudi Go-Jek.
"Awas cepu!" kata massa bersahut-sahutan.
Lelaki itu mengaku tak mengenakan jaket Go-Jek karena hilang di daerah Summarecon, Serpong.
Massa terus berorasi meneriaki manajemen Go-Jek dengan kata-kata kasar. Para pengemudi Go-Jek meminta manajemen menuruti permintaan mereka salah satunya perubahan sistem penilaian performa.
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ribuan pengemudi Go-Jek melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor manajemen PT Go-Jek, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016). Mereka menuntut PT Go-Jek Indonesia untuk menghapus performa, membuat payung hukum yang independen dari keluhan pengemudi, transparansi dalam setiap kebijakan, menstabilkan sistem menjadi lebih baik dan memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk semua pengemudi se-Indonesia.
Sekitar pukul 12.30, bentrokan kembali nyaris terjadi karena massa pengemudi Go-Jek memaksa masuk ke dalam kantor manajemen. Saat ini personel kepolisian yang mengawal jalannya unjuk rasa tersebut berusaha menenangkan massa.
Jalan sekitar Kemang Selatan, Ampera, dan Benda, Jakarta Selatan, macet dan tidak dapat dilalui.
(Baca: Pengemudi Go-Jek Akan Berunjuk Rasa Tuntut Perbaikan Sistem Performa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.