JAKARTA, KOMPAS.com — Warga RT 05 RW 09 Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, yang jadi korban kebakaran, Kamis (6/10/2016) dini hari, masih diliputi kebingungan.
Pasca-kebakaran, seratusan warga setempat kemudian mengungsi.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis pukul 00.40 sampai pukul 04.00 itu menghanguskan 30 bangunan yang ditempati 44 kepala keluarga.
(Baca juga: Kebakaran di Kalideres Hanguskan 35 Rumah dan 10 Motor)
Total, ada 116 jiwa yang kini mengungsi di sebuah asrama mahasiwa yang menjadi posko pengungsian, di Jalan Bunga, Palmeriam.
Suwarti (43) masih ingat bagaimana api mengamuk di tempat tinggalnya yang merupakan kawasan padat penduduk dekat rel kereta api itu.
Malam itu, kebanyakan warga sudah terlelap tidur. "Tiba-tiba orang teriak ada kebakaran... kebakaran... , bangun," kata Suwarti, saat ditemui di posko pengungsian, Kamis malam.
Perempuan yang juga Ketua RT 05 RW 09 ini kemudian terbangun ketika mendengar ada kebakaran. Ia melihat api sudah membesar.
Tanpa pikir panjang, ia menyelamatkan diri. "Api sudah besar, warga panik. Akhirnya cuma selamatin surat penting sama bawaan di badan," ujar Suwarti.
Warga tak dapat memadamkan sendiri api tersebut. Sementara itu, menurut dia, petugas pemadam kebakaran datang terlambat.
Diduga, kebakaran ini berasal dari api lilin. "Katanya dari lilin terus nyamber ke kabel, jadi kebakaran," ujar Suwarti.
Tak hanya 30 bangunan rumah penduduk, sekitar 20 kafe remang-remang di seberang permukiman warga juga terbakar.
"Apinya justru dari kafe-kafe itu, nyamber ke kami," ujar salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya.
(Baca juga: "Bilangin Pak Ahok, Kebakaran Nih, Kasih Duit Hok")
Perempuan itu mengatakan, api yang bersumber dari kafe remang-remang ini menjalar ke permukiman warga lewat kabel listrik. Permukiman warga dan kafe remang-remang dibatasi saluran kali.
"Banyak kabel dari seberang ke kami, nyamber-nya dari situ," ujar warga tersebut.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot mengatakan, pihaknya mengerahkan 25 mobil pemadam.
"Yang terbakar rumah permukiman padat, sebab kebakaran karena korsleting listrik," ujar Gatot, secara terpisah.
Luas daerah yang terbakar 1.000 meter persegi. Tidak ada korban jiwa dan luka akibat kejadian tersebut. Menurut Gatot, kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 600 juta.