Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mengamuk di Jalan karena Ditolak Istri Berhubungan Intim

Kompas.com - 07/10/2016, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria paruh baya berinisial BC alias Cang (52) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menganiaya istrinya, Ida (32), pada Jumat (7/10/2016) dini hari karena sang istri menolak ajakan berhubungan intim.

Akibat ulahnya itu, Cang yang bekerja sebagai buruh itu kini ditahan di Mapolsek Kebon Jeruk. Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk Ajun Komisaris Andry Rodatama mengatakan, Cang mengharuskan istrinya melayani gairah seksualnya dua kali sehari, yaitu pagi dan malam.

Semalam, kata Andry, Cang ingin berhubungan dengan istrinya pada pukul 00.30 WIB, atau sudah masuk hari Jumat dini hari. Saat itu Ida sudah sangat mengantuk dan menolak berhubungan.

"Ngamuklah dia karena tak dilayani," kata Andry kepada Wartakotalive.com, Jumat siang.

Cang lalu mengambil kapak dan menyerang istrinya di tempat tidur dengan menggunakan kapak. Kapak itu mengenai kepala Ida dan Ida berteriak.

Anak Ida yang mendengar teriakan ibunya langsung masuk ke kamar dan mencoba melerai. Bukannya berhenti, anak Ida justru hendak diserang dengan kapak oleh Cang. Ia mengejar anak Ida yang kabur ke jalanan. 

Warga di Pesing Koneng, RT 8 RW 1, Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, pun jadi heboh karena drama tersebut. Warga berhamburan keluar dan menenangkan Cang yang seperti kesurupan saat memburu anaknya.

Lantaran membahayakan, warga lalu memanggil polisi. Cang kemudian dilumpuhkan dan ditangkap. Dia dibawa ke Mapolsek Kebon Jeruk.

Dari tangan Cang, polisi menyita sebilah kapak dengan gagang sepanjang 30 sentimeter.

(Theo Yonathan Simon Laturiuw/Warta Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com