Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Politisi di Tengah Demo Anti-Ahok

Kompas.com - 17/10/2016, 07:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Jumat (14/10/2016) lalu, massa dari ormas keagamaan berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Mereka awalnya berkumpul di Masjid Istiqlal sebelum memulai aksi demo. Dari sana, mereka bergerak menuju kantor sementara Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Setelah itu, mereka bergerak ke Balai Kota DKI.

Mereka memprotes Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang beberapa waktu lalu menyebut Surat Al Maidah ayat 51dalam sambutannya di depan warga di Kepulauan Seribu.

Tuntutan mereka satu, yaitu agar Bareskrim mengusut Ahok terkait tuduhan penistaan agama.

Siang itu, bukan hanya anggota ormas yang berdemo. Setidaknya ada dua politisi dari partai politik yang tampak ambil bagian dalam aksi tersebut.

Habiburokhman, politisi Partai Gerindra, sempat berdiri di atas mobil komando. Berkemeja putih lengan pendek, dia membawa bendera Merah Putih.

Ketika ditanya, Habiburokhman mengaku sudah ikut aksi itu sejak di titik kumpul pertama. Dia terlibat karena ingin polisi mengusut tuduhan terhadap Ahok secara hukum agar tidak lagi ada protes dari banyak kalangan, terutama dari pihak yang sebelumnya melaporkan masalah itu.

"Menurut kami, itu bertentangan dengan soal persamaan di muka hukum. Lalu, pernyataan tersebut, kalau dilakukan, justru bisa menambah kekisruhan ini. Kenapa susah payah menyuruh orang menempuh jalur hukum, justru secara hukum akan dihentikan atau ditunda," kata Habiburokhman.

Habiburokhman selama ini dikenal vokal melawan Ahok. Saat Ahok berniat maju lewat jalur independen, dia pernah berjanji untuk terjun dari Monas jika Teman Ahok mampu mengumpulkan satu juta data KTP.

Saat Ahok mengajukan uji materi UU Pilkada, dia juga ambil bagian dengan mengajukan diri sebagai pihak terkait.

Partai Gerindra sendiri kerap berselisih pendapat dengan Ahok. Ahok dulu adalah kader Partai Gerindra. Namun, ia memilih keluar karena berbeda prinsip.

Pada Pilkada DKI 2017, Partai Gerindra mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Politisi lain yang juga tampak pada aksi unjuk rasa Jumat lalu itu adalah Amien Rais. Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) itu memang memiliki hubungan yang kurang baik dengan Ahok.

Saat Amien menjadi khatib shalat Idul Adha di Masjid Rumah Sakit Islam Sukapura, Jakarta Utara, pada 12 September 2016, misalnya, ia menyampaikan kritik terhadap Ahok. Ia mengingatkan jemaah yang hadir agar tidak salah dalam memilih calon gubernur-wakil gubernur.

"Pilih yang jujur, yang cinta rakyat kecil, yang bukan tukang gusur, bukan yang meladeni kepentingan pemodal," kata Amien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman Sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman Sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com