Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Djan Dianggap Berlebihan Sebut Tanah Abang Jadi Basis Suara Ahok-Djarot

Kompas.com - 19/10/2016, 12:34 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abdul Aziz menilai, sikap PPP kubu Djan Faridz yang menyatakan kawasan Tanah Abang menjadi salah satu basis suara untuk Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, berlebihan.

"Wah itu berlebihan. Tanah Abang itu punya semua orang. Semua punya basis di situ," ujar Aziz di Sabang, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).

Aziz menilai, PPP kubu Djan terlalu sesumbar. Dia meminta kubu Djan untuk tidak mengklaim berlebihan mengenai basis dukungan tersebut.

"Enggak usah klaim terlalu berlebihan-lah. Terlalu sesumbar, terlalu sombong," ucap Aziz.

PPP kubu Djan menargetkan kawasan Tanah Abang sebagai kantong suara bagi Ahok-Djarot karena Djan dinilai punya pengaruh besar di kawasan tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan, Sudarto, menyatakan, besarnya pengaruh Djan di Tanah Abang disebabkan Djan kerap memberi bantuan kepada pedagang yang berjualan di sana. Selain itu, Djan disebut dekat dengan para tokoh masyarakat Tanah Abang.

"Tanah Abang menjadi salah satu basis suara untuk Ahok-Djarot. Kondisi di Tanah Abang, semua kenal dengan Pak Djan Faridz," kata Sudarto, Selasa (18/10/2016).

Adapun PPP kubu Djan telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 2017.

PPP kubu Djan ini berseberangan dengan kubu Romahurmuziy, yang mengantongi SK dari Kementerian Hukum dan HAM, yang mengusung pasangan bakal cagub-cawagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Kompas TV Dualisme Dukungan PPP Jelang Pelaksanaan Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com