Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Luncurkan Bus "Vintage Series" untuk Kenang Masa Kejayaan PPD

Kompas.com - 19/10/2016, 22:02 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta meluncurkan dua bus vintage series di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (19/10/2016).

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan, bus ini untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).

"Ini adalah wujud kami mengenang peran PPD pada saat mereka masih bisa melayani penduduk Jakarta," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (19/10/2016).

Bus ini memiliki desain menyerupai bus PPD ketika itu. Selain itu, ada mobil Transjakarta Cares yang dikhususkan bagi warga penyandang disabilitas.

Mobil ini akan menjemput warga penyandang disabilitas yang ingin naik bus transjakarta.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah penumpang menggunakan Bus Vintage Transjakarta sebagai angkutan umum di halte Busway Blok M, Jakarta Selatan. Minggu ( 27/11/2016). Bus Vintage Transjakarta dibuat untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).
Nantinya, mereka bisa memesan mobil Transjakarta Cares untuk mengantarkan mereka ke halte transjakarta ramah disabilitas terdekat.

(Baca juga: DKI Luncurkan "Transjakarta Cares" Khusus untuk Jemput Penyandang Disabilitas)

Ada juga 116 bus transjakarta baru yang juga diluncurkan hari ini.

Bus tersebut terdiri dari 100 unit bus single 12 meter, 3 unit bus model lower deck, 1 unit bus medium ukuran 10 meter, 8 unit bus maxi milik operator Mayasari Bhakti, dan 4 unit bus tingkat hibah.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Salah satu Bus Vintage Transjakarta terlihat menuju halte Busway Blok M, Jakarta Selatan. Minggu ( 27/11/2016). Bus Vintage Transjakarta dibuat untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, semua bus yang beroperasi di Jakarta harus menggunakan merek dengan kualitas internasional.

Dulu, bus PPD sudah menggunakan merek Mercedes Benz. Basuki tidak ingin bus untuk warga Jakarta saat ini justru berasal dari merek tidak terkenal yang mudah rusak.

"Tahun 1960-an bus kita semua Mercedes, masak sekarang pakai merek 'Ahok'. Itu namanya kemunduran," ujar Basuki.

(Baca juga: Kebijakan Gratis Naik Transjakarta, Cara Pemprov DKI Dorong Warga Gunakan Transportasi Publik)

Kompas TVBus Baru Akan Digunakan di Luar Bus Transjakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com