JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyambangi permukiman warga di Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2016). Di lokasi itu, ia mengimbau agar warga tidak jadi "mandor kawat".
Kepada warga, Djarot menyebut mandor kawat adalah istilah yang digunakan masyarakat Jawa untuk orang-orang yang malas bekerja, tetapi banyak menuntut.
"Kerja kendur makannya kuat," kata Djarot.
Djarot menyampaikan pernyataan itu setelah ada salah seorang warga yang mengeluhkan mengenai banyaknya angka pengangguran di lokasi tersebut.
"Di sini banyak pengangguran, Pak. Jadi mohon agar bisa diperhatikan, Pak," kata warga yang diketahui bernama Ibnu Jamil itu. (Baca: Cerita Istri Djarot Mengapa Pilih Sewa Rumah di Menteng)
Djarot kemudian menjelaskan bahwa Pemprov DKI sudah berupaya meminimalisasi program pengangguran di Jakarta. Caranya dengan merekrut warga melalui program padat karya, seperti petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) maupun pekerja harian lepas (PHL).
Khusus untuk PPSU, Djarot menyebut jumlahnya bisa mencapai 70 orang per tiap kelurahan. Orang yang direkrut nantinya akan mendapat gaji setara upah minimum provinsi (UMP).
Kendati demikian, Djarot mengaku pernah berbincang dengan warga yang membutuhkan pekerjaan, tetapi enggan direkrut menjadi PPSU.
"Waduh, masa saya harus bersihin selokan, Pak. Saya kan lulusan SMA, saya kan lulusan sarjana," tutur Djarot menirukan ucapan orang itu.
Kepada orang itu, Djarot meminta agar dia menyebutkan keahlian yang dimilikinya. Namun, Djarot mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan.
"Saya tanya bisa apa? Dia jawab bisa semuanya, Pak. Kalau jawab bisa semua, berarti kamu tidak bisa jawab apa-apa. Harusnya jawab bisa ngelas atau perbaikin motor. Terus dia jawab bisa nyetir, tapi enggak punya SIM," ucap Djarot. (Baca: Djarot: Kalau Program Pembasmian Tikus Bagus, Akan Kita Teruskan)
Melanjutkan pembicaraannya, Djarot menyatakan bahwa Pemprov DKI mempunyai Balai Pelatihan Kerja. Ia pun meminta agar warga yang membutuhkan pekerjaan untuk mendaftar. Nantinya akan ada pelatihan sesuai yang diinginkan.
"Intinya harus kerja. Jangan enggak mau kerja, tetapi gengsinya tinggi. Kerjaannya minta duit orangtuanya. Kalau enggak mau kerja, gengsinya tinggi, bisa jadi gangster nanti," kata Djarot.