Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plaza Semanggi Bantah Pangkas Pohon di Simpang Susun Semanggi

Kompas.com - 01/11/2016, 15:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Plaza Semanggi menyatakan, pihaknya bukan pelaku pemangkasan sejumlah pohon di simpang susun Semanggi.

Manajemen Plaza Semanggi, selalu pengelola gedung Plaza Semanggi, juga tidak menerima surat dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang mempersoalkan pemangkasan pohon-pohon itu.

Bantahan itu disampaikan pihak Plaza Semanggi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/11/2016).

Plaza Semanggi merupakan salah satu mall dari group Lippo.

Nidia N Ichsan, Portfolio PR Manager Lippo Malls Indonesia, dalam pernyataan itu mengatakan bahwa Lippo merupakan perusahaan yang mempunyai visi dan misi menyediakan lingkungan hidup yang berkualitas pada setiap proyek pengembangannya dan berkomitmen untuk melestarikan lingkungan hidup. Salah satu bentuk komitmen itu adalah melarang keras penebangan pohon di lingkungan sekitar.

Wartakota.tribunnews.com kemarin melaporkan, sejumlah pohon taman di simpang susun Semanggi dipangkas secara ilegal oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Laporan itu kemudian dimuat juga di Kompas.com.

(Baca: Pepohonan di Simpang Susun Semanggi Dipangkas secara Ilegal.)

Yuswardi, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat (PSM) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, sebagaimana disebut laporan itu, mengaku sudah tahu siapa yang memangkas pohon-pohon itu. Pemangkasan itu, kata dia, dilakukan secara ilegal.

Dia menjelaskan, Dinas Pertamanan dan Pemakanam DKI Jakarta telah menyurati pengelola Balai Sarbini dan Plaza Semanggi. Namun surat itu belum ditanggapi. Dalam waktu dekat pihak Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI Jakarta berencana melaporkan kejadian itu kepada polisi.

"Nanti kami laporkan kepada pihak berwajib kalau tidak ditanggapi oleh pengelola," kata Yuswardi.

Sementara seorang satpam proyek flyover Semanggi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pemotongan pohon secara ilegal terjadi pada Sabtu (22/10/2016) lalu.

Satpam itu mengatakan, sebelumnya pemangkasan dilakukan oleh petugas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.  Namun pemotongan pohon yang dilakukan pada dini hari (22/10/2016) itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Penebang, kata dia, menggunakan truk kuning dengan nomor polisi B 8285 WI. Beruntung, petugas sekuriti itu sempat memotret truk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com