JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tersenyum ketika membahas pendapat pengamat yang mengatakan simpang susun Semanggi justru menambah kemacetan.
Hal ini karena terbentuk bottleneck di sejumlah titik pada simpang susun Semanggi. Mengenai itu, Basuki mengatakan dia juga sudah memperhitungkannya.
"Begini aja deh, aku ini enggak pintar banget tapi enggak bodoh juga gitu loh. Suruh dia berdebat sama orang pintar, semua orang juga tahu kalau 6 jalur diubah jadi 4, ya jadi bottleneck," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (13/7/2016).
Jalur yang dilalui kendaraan ketika masuk simpang susun memang melebar. Ahok mengatakan itulah sebabnya dia akan mempersempit ruas Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin dengan cara memperlebar trotoar.
Ahok mengatakan, hal itu agar jumlah jalur di sepanjang jalan tersebut konsisten 4 jalur. Saat melewati titik bottleneck, antrean kendaraan tidak terlalu membludak.
"Makanya kita di Kuningan juga ada underpass dan flyover kan, supaya pas. Nanti Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin kita sempitin jalan nih supaya jangan dari 6 jalur, makanya kita pilih trotoarnya dilebarin supaya dia konsisten, 4 jalur ya 4 jalur terus," ujar Ahok.
Pembangunan simpang susun Semanggi dianggap sia-sia dan tidak akan mengantisipasi kemacetan ibu kota. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Organisasi Pengemudi Seluruh Indonesia (OPSI) Peter Yan.
Adapun pembangunan simpang susun Semanggi ini untuk kebutuhan Asian Games 2018.
"Pembangunan flyover ini mubazir, tidak signifikan, tidak mengurai kemacetan. Itu pesan yang ingin saya sampaikan," kata Peter, pada sebuah diskusi publik di Jalan Cirebon, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Peter mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengkaji detail pembangunan simpang susun Semanggi. Desain pembangunan simpang susun Semanggi yang berbentuk seperti telinga justru akan menambah kemacetan. Sebab, di beberapa titik berbentuk bottleneck atau menyempit.
"Jadi begini, saat kita masuk (simpang susun Semanggi) jalan mengembang, pass out-nya mengecil lagi. Enggak bisa ini, secara hitungan teknis, ini (pembangunan simpang susun Semanggi) useless," kata Peter.