Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diminta Kritis Sikapi Derasnya Informasi soal Demo 4 November

Kompas.com - 04/11/2016, 13:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta Dian Ekowati mengimbau warga Jakarta untuk kritis dalam menyikapi derasnya informasi di media sosial, ataupun pesan berantai di grup percakapan.

Dia menyampaikan hal itu khususnya untuk mengantisipasi derasnya informasi saat berlangsungnya demo 4 November di Jakarta. 

Sebelum dan saat demo berlangsung, banyak beredar informasi yang tidak jelas sumbernya dan tak bisa dipertanggungjawabkan (hoax).

Dian berharap warga melakukan cek dan ricek serta tidak turut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Kalau ada berita di sosial media yang enggak dikenal, merujuk lagi kami melihat ke media yang resmi, benar ada informasi itu atau tidak," kata Dian, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Massa pengunjuk rasa berjalan kaki menuju Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016). Pengunjuk rasa menggelar aksi menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait pernyataannya yang dinilai menyinggung umat muslim di Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono juga meminta masyarakat untuk melek media. Dia menjelaskan saat ini pemberitaan tidak benar bisa sangat cepat menyebar di media sosial.

"Termasuk mengadu domba TNI-Polri, mengadu domba saya dengan Pak Ahok, saya baru ngomong penundaan lelang, tapi headline di media sudah, 'lelang fiktif Ahok (gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok) dibatalkan Plt Gubernur', ini luar biasa," kata pria yang akrab disapa Soni tersebut.

Dia menyebut, pemberitaan yang ada di media sosial terkadang lebih seram dibanding fakta di lapangan. Selain itu, dia menegaskan akan memberi sanksi bagi pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta yang ketahuan menyebarkan informasi hoax terlebih jika PNS ketahuan ikut aksi unjuk rasa.

"PNS harus bisa jadi teladan dalam menyampaikan informasi. Kalau ada PNS yang mengacaukan atau ikut demo, laporkan ke saya, potret itu, enggak boleh," kata Soni.

Demo 4 November dilakukan beberapa organisasi masyarakat menyikapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengutip ayat suci. Aksi demonstrasi dipusatkan di depan Istana Merdeka pada Jumat siang.

Kompas TV Demo 4 November, Polri: Tak Perlu Ada Kekhawatiran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com