Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kantongi Dua Nama Terkait Aksi Penjarahan di Penjaringan

Kompas.com - 07/11/2016, 18:55 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kantongi dua nama yang diduga menjadi aktor penggerak kerusuhan dan penjarahan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (4/11/2016) lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara AKBP Yuldi Yusman mengatakan, kedua nama tersebut diperoleh dari 11 orang tersangka yang ditangkap saat kejadian tersebut berlangsung.

"Pengakuan mereka menyebutkan dua nama, tapi kami kan perlu mendapatkan alat bukti dulu," ujar Yuldi di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/11/2016).

Namun, Yuldi enggan mengungkapkan identitas kedua orang tersebut. Menurut dia, kedua orang tersebut sudah termasuk dari 15 orang yang dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diterbitkan polisi.

Yuldi memastikan, aksi penjarahan tersebut tidak berhubungan dengan aksi unjuk rasa dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di depan Istana Negara, pada Jumat 4 November 2016 lalu yang berakhir ricuh.

"Mereka mengaku hanya ikut-ikutan, karena liat chaos di Istana. Jadi memanfaatkan momen itu," ucap dia.

Sementara itu, mengenai 11 orang yang telah ditetapkan tersangka oleh polisi, menurut Yuldi berasal dari beberapa kawasan di Jakarta Utara. Dari ke 11 orang tersebut dua di antaranya masih di bawah umur.

"Ada yang masih usia 16 dan 17 tahun. Pelakunya rata-rata berusia 16 sampai 22 tahun," kata Yuldi. (Baca: Polisi Pastikan Penjarahan di Penjaringan Tak Terkait Demo 4 November)

Kesebelas orang itu ditetapkan menjadi tersangka untuk tindakan yang berbeda-beda, seperti IA dan J yang menjarah di minimarket Indomaret; WM menjarah di Alfamart; AS yang merusak sepeda motor milik salah satu wartawan; kemudian MR, MN, DA, SCF, S, M dan F yang menyerang petugas kepolisian.

Kerusuhan di Penjaringan pada tengah malam pecah setelah demonstrasi menuntut agar Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum karena dianggap menista agama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com