Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Pemprov DKI Diminta Bermental Siaga I Hadapi Bencana

Kompas.com - 16/11/2016, 15:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengumpulkan para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Balai Kota, Rabu (16/11/2016). Para pejabat itu mulai dari pegawai eselon II yang mengepalai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para wali kota, hingga camat dan lurah.

Pada kesempatan itu Sumarsono menyampaikan Instruksi Gubernur (Ingub) tentang kesiapsiagaan dan pengendalian potensi ancaman genangan, angin puting beliung, dan demam berdarah.

Selain itu, Sumarsono menyatakan ingin agar seluruh aparat yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mulai dari pejabat hingga petugas di lapangan agar punya mental siaga I.

"Ini mumpung punya waktu November-Desember diantisipasi semuanya. Mental kita siapkan. Status memang belum kami berikan. Tapi saya enggak mau kecolongan," ujar Sumarsono usai penyampaian Ingub.

Sumarsono menjelaskan mental siaga I yang dimaksudkannya dengan mencontohkan keberadaan petugas penanangan prasarana dan sarana umum (PPSU) alias pasukan oranye, dan petugas harian lepas (PHL) dari beberapa instansi, seperti dari Dinas Kebersihan, Dinas Tata Air, maupun Dinas Pertamanan dan Pemakaman saat ada bencana. Ia mengatakan, dalam status siap siaga I, PHL dari Dinas Tata Air bisa saja membantu tugas yang menjadi bidang kerja PHL dari Dinas Kebersihan. Begitupun sebaliknya.

"Kalau banjir enggak harus kuning (PPSU), ijo (PLH Dinas Pertamanan dan Pemakaman) dan biru juga. Jadi tugas mereka harus siaga 1 dan posisinya jelas," kata Sumarsono.

Instruksi itu dibuat Sumarsono untuk menindaklanjuti Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tertanggal 15 September 2016 tentang antisipasi bencana banjir dan tanah longsor sehubungan fenomena La Nina di Indonesia.

Instruksi yang dibuat Sumarsono terdiri atas empat poin. Ia menginstruksikan agar diaktifkan posko serta piket kesiapsiagaan dan pengendalian potensi ancaman genangan, angin puting beliung dan demam berdarah sesuai dengan tugas pokok dan kewenangan SKPD atau UKPD masing-masing.

Sumarsono lalu meminta agar para Asisten Sekda Provinsi DKI Jakarta melakukan pemantauan dan mengkoordinasikan pelaksanaan posko serta piket dan kesiapan personel, sarana dan logistik terhadap antisipasi kesiapsiagaan potensi ancaman genangan, angin puting beliung dan demam berdarah.

Para Kepala SKPD atau UKPD juga diminta untuk memantau dan mengkoordinasikan pelaksanaan posko serta piket dan kesiapan personel, sarana dan logistik terhadap antisipasi kesiapsiagaan potensi ancaman genangan, angin puting beliung dan demam berdarah pada UKPD, kecamatan dan kelurahan secara berkala.

Instruksi tersebut berlaku terhitung per hari ini hingga 30 Maret 2017.

Kompas TV Plt Gubernur DKI: Harusnya Pak Ahok Terima Kasih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com