Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPS Induk Cipinang Ditutup, Warga Minta Pembuangan Sampah Tidak Terganggu

Kompas.com - 18/11/2016, 14:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Induk Cipinang, di Jalan Pisangan Lama Selatan, Pulogadung, Jakarta Timur, membuat warga cemas.

Warga sekitar TPS berharap, penutupan TPS ini tidak membuat pembuangan sampah dari rumah-rumah menjadi terganggu.

Yusuf (40), warga RT 09 RW 08 Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, mengatakan, dia tidak ingin penutupan TP membuat masalah sampah lainnya muncul.

"Kalau ditutup ya silakan, tapi dikasih tempat pembuangan pengganti. Jangan sampai sampah di sini malah jadi numpuk. Kalau numpuk, bisa demo ke kelurahan, kecamatan," kata Yusuf yang tinggal hanya berjarak sekitar 300 meter dari TPS itu, saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya, Jumat (18/11/2016).

Yusuf mengatakan, sampah yang dihasilkan di wilayah RT-nya saja sudah cukup banyak. Sebab, beberapa rumah ditempati mereka yang bekerja sebagai pedagang.

"Di sebelah rumah itu, itu pedagang semua. Ada enam orang jualan ketoprak. Sampah yang dihasilkan itu banyak. Rata-rata memang di sini itu pedagang," ujar pria yang tempat tinggalnya bersebelahan Pasar Induk Beras Cipinang itu.

Dedi (43) warga RT 01 RW 04 Pisangan Timur lainnya mengatakan hal senada. Meski baru tahu rencana penutupan TPS Induk Cipinang, Dedi memperkirakan dampaknya bisa signifikan.

"Awalnya memang TPS itu tempat buangnya sampah se-Kelurahan Pisangan Timur saja, tapi sekarang kelurahan-kelurahan lain di (Kecamatan) Pulogadung juga buang ke situ. Kalau ditutup, bisa repot, bisa besar dampaknya buat warga," ujar Dedi.

Dia berharap, pemerintah menjamin tersedianya TPS baru sebagai pengganti.

"Jangan sampai penutupan TPS ini malah membuat pembuangan sampah menjadi tidak lancar," ujar Dedi.

TPS Induk Cipinang, mulai hari ini, ditutup bagi pembuangan sampah dari seluruh wilayah Kecamatan Pulogadung. Menurut pengawas TPS, Daniel, pihaknya diminta mengosongkan sampah di TPS itu Minggu (20/11/2016).

TPS yang berada di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu mesti ditutup karena proyek Double-Double Track (DDT).

Kompas TV Sampah Menumpuk Pasca Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com