Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Situs LHKPN Tercatat Terakhir Laporkan Harta pada 2011, Ini Kata Sumarsono

Kompas.com - 19/12/2016, 16:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan situs resmi LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi di aach.kpk.go.id, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono tercatat baru dua kali melaporkan harta kekayaannya.

Pertama kali, Sumarsono melaporkan harta kekayaannya pada 31 Juni 2006 ketika menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat pada Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri (dulu bernama Departemen Dalam Negeri).

Sumarsono kembali melaporkan harta kekayaannya pada 30 April 2011. Ketika itu, dia menjabat sebagai Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara di Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNNP). Nomor harta kekayaan Sumarsono adalah 55068.

Ketika dikonfirmasi, Sumarsono mengaku tidak tahu kenapa laporan harta kekayaannya hanya tercatat sampai 2011. Namun, dia mengaku rutin melapor setiap berganti jabatan.

"Saya enggak tahu, tapi yang jelas terakhir selalu setiap tahun. Jadi setiap ganti jabatan, kapan kita diganti, biasanya selalu melaporkan," ujar Sumarsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (19/12/2016).

Sumarsono dilantik sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri sejak 2015. Dia mengaku sudah melaporkan harta kekayaan atas jabatan itu.

Sumarsono mengatakan, laporan tersebut merupakan komitmen dirinya tentang penyelenggaraan negara yang bersih.

"Jadi (saya lapor) sebagai dirjen, bukan sebagai Plt. Tetap harus itu kewajiban kita jelas komitmen tentang tata penyelenggaraan negara yang bersih," ujar Sumarsono.

Kompas TV 4 November, PNS Jakarta Dilarang Cuti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com