Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2016, 07:27 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merayakan Natal pada Minggu (25/12/2016). Dia beribadah di Gereja Kristus Yesus Pluit di Jalan Pluit Permai Dalam untuk beribadah pada Minggu pagi.

Sang ibu, Buniarti Ningsih, istrinya, Veronica Tan, dan anak tertuanya, Nicholas Sean Purnama, ikut beribadah di gereja itu. Di dalam gereja, pria yang akrab disapa Ahok itu memandang lurus ke arah pendeta yang sedang berceramah. Dia mendengarkan dengan khusyuk.

Kepala Pengamanan Internal GKY Pluit, Ediyanto, mengatakan materi yang disampaikan pendeta hari itu bertema "Berikan Terangmu".

Materi tersebut disampaikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Mandarin.

"Kami diarahkan menjadi lilin, menerangi, memberikan kasih, kami sebagai umat Kristen melayani masyarakat atau tetangga yang kesulitan. Itu kita sebut menerangi," ujar Ediyanto.

(Baca: Ahok Sebut Toleransi Beragama Sudah Jadi Gaya Hidupnya)

Tidak ada doa khusus

Ahok mengaku tak memiliki tradisi khusus untuk merayakan Natal. Menurutnya, perayaan Natal tahun ini berjalan biasa seperti hari-hari lain.

"Saya bukan orang yang terlalu mistik tradisi-tradisi, karena bagi saya setiap hari itu Natal," ujar Ahok.

Bahkan, tidak ada menu istimewa yang menjadi hidangan khusus keluarganya pada hari Natal. Natal untuk Ahok tahun ini memang sedikit berbeda. Pada tahun-tahun sebelumnya dia masih aktif menjabat sebagai gubernur DKI.

Saat aktif menjabat gubernur, biasanya Ahok akan berkeliling gereja bersama dengan Kapolda dan Pangdam Jaya. Kemudian barulah dia merayakan Natal pada pagi harinya.

Tahun ini sedikit berbeda untuk Ahok karena tidak ada kegiatan berkeliling gereja pada malam Natal. Hal yang juga membuat tahun ini berbeda adalah Ahok sedang menghadapi kasus dugaan penodaan agama.

Kasus itu yang membuat Ahok memutuskan tidak pergi liburan Natal. Sebab, pada 27 Desember 2016, dia harus kembali ke pengadilan untuk mendengarkan putusan sela hakim atas eksepsi yang diajukannya.

Ahok mengaku tidak ada doa khusus yang dipanjatkan untuk kasusnya itu. Dia mengaku sudah berdoa setiap hari.

"Kami jalani saja, kami mau harap bagaimana kan semua di tangan hakim, yang penting kebenaran diungkapkan, keadilan ditunjukkan, itu saja," ujar Ahok.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com