Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamar Mandi Lokasi Penyekapan dan Cara Bertahan Hidup Korban Perampokan di Pulomas

Kompas.com - 30/12/2016, 11:22 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kamar mandi berukuran 1,5 meter persegi menjadi saksi bisu kekejaman perampok di Pulomas, Jakarta Timur, beberapa hari lalu. Di dalam ruangan yang tidak ada ventilasi udaranya tersebut 11 orang disekap.

Akibatnya, enam orang tewas dan lima orang harus dirawat secara intensif lantaran kekurangan oksigen akibat disekap di ruangan yang pengap itu.

Kamar mandi tersebut merupakan salah satu bagian di dalam rumah mewah milik seorang arsitek bernama Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Jakarta Timur.

Tepatnya, kamar mandi tersebut berada di lantai dasar rumah pengusaha properti tersebut. Ruangan sempit tersebut berada persis di bawah tangga di dalam rumah Dodi.

Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan, kamar mandi itu biasa digunakan untuk para pembantu di rumah Dodi. Mereka disekap di kamar mandi itu sejak Senin (26/12/2016) pukul 14.35 WIB hingga ditemukan pada Selasa (27/12/2016) pukul 10.10 WIB.

"Diperkirakan para korban meninggal di antara pukul 06.00 dan 08.00 WIB (Selasa 27 Desember 2016)," kata Iriawan.

(Baca: Pelaku Pembunuhan Pulomas Pernah Dibantarkan Penahanannya dan Buron)

Saat pintu berhasil dibuka oleh polisi dengan dibantu warga, posisi para korban saling bertumpukan satu sama lainnya. Adapun Dodi, saat ditemukan berada ditumpukan paling bawah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, kondisi kamar mandi tersebut setelah korban berhasil dikeluarkan sangat berantakan. Bagian tulang pintunya rusak karena dibuka paksa oleh polisi dan warga.

Gagang pintu juga rusak di bagian luar dan dalam. Untuk bagian luarnya, gagang pintu itu dirusak oleh salah satu pelaku, Ramlan Butarbutar. Sebelum merusaknya, Ramlan terlebih dulu mengunci pintu dari luar.

Setelah itu, Ramlan membawa kucinya dan membuangnya. Tujuannya, agar para korban tidak bisa keluar dari kamar mandi itu.

Selain pintu, klosetnya pun terlihat rusak pada bagian tangki penampungan airnya. Sementara, posisi shower di ruangan itu terlihat menjuntai ke bawah.

Terlihat pula penutup exhaust fan tergeletak di bawah. Pada bagian lantainya, masih terdapat bercak darah.

Adapula pakaian dalam wanita berwarna hitam dan kacamata masih tergeletak di lantai kamar mandi tersebut.

Beberapa sampah pun masih terlihat tercecer dalam ruang sempit itu. Untuk bagian dinding kamar mandi, terlihat semua dilapisi keramik berukuran besar berwarna putih dan untuk bagian dasarnya berwarna krem.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com