JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan mewarnai aksi bela rakyat 121 di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (12/1/2017). Sempat terjadi aksi saling dorong antara aparat kepolisian dengan para peserta aksi.
Kejadian tersebut diduga dipicu karena massa tidak bisa berorasi di depan Istana Negara. Sebab, polisi sudah melakukan pagar betis sejak massa berada di depan Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Hal itu membuat para peserta aksi kesal dan mencoba menerobos barikade yang dibuat oleh polisi. Padahal, barisan paling depan dari barikade tersebut adalah polisi wanita.
Para polwan tersebut berhimpitan dengan para peserta aksi. Akhirnya, para polwan membubarkan diri dan diganti dengan personel dari Sabhara dan Brimob. Beruntung, aksi dorong-dorongan itu tidak berlangsung lama.
Polisi segera bisa menenangkan para peserta aksi. Salah satu mahasiswa dari mobil komando juga menyerukan agar para massa bisa mengendalikan diri.
"Rapatkan barisan kawan-kawan. Jangan sampai terkena provokasi," ujar salah satu mahasiswa dari atas mobil komando.
Situasi pun kembali kondusif. Para peserta aksi kembali melanjutkan berorasi. Aksi Bela Rakyat 121 ini direncanakan digelar serentak di seluruh Indonesia. Pengunjuk rasa memprotes kenaikan harga kebutuhan pokok pada awal 2017.