Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Kaget Kakak Kandung yang Bunuh Murniati di Cipayung

Kompas.com - 13/01/2017, 10:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tetangga merasa kaget setelah mengetahui berita pelaku pembunuh Murniati, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) tak lain kakak kandung korban berinisial RA (24). Para tetangga tak menyangka RA tega menghabisi adik perempuannya itu.

"Kita enggak nyangka, begitu tahu (kakak Murni pelakunya) kita kayak ngerasa (korban) dibunuh dua kali," kata salah satu tetangga dekat korban W, saat ditemui Kompas.com, di dekat rumah korban di RT 03 RW 03 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (13/1/2017) pagi.

Sebelum RA ditangkap polisi, W malah menduga-duga bahwa pelakunya adalah perampok yang menyatroni rumah korban.

"Tapi kan katanya enggak ada barang yang diambil dari korban," ujar W.

Selain itu, Murni--sapaan korban---dan kakaknya RA juga terlihat rukun-rukun saja. Tetangga tidak pernah melihat dua kakak beradik dari tiga bersaudara itu ada pertengkaran di muka umum.

"Tapi kalau di dalam kita enggak tahu ya," ujar W. (Baca: Polisi Duga Pembunuhan Mahasiswi oleh Kakaknya Bermotif Warisan)

W menerangkan, Murni tinggal sendiri di rumah itu. Ibu Murni sudah tinggal bersama suami ketiganya yang merupakan Ketua RT 03. Namun, Ibu Murni hanya tinggal kurang dari 100 meter dari rumah Murni. Sering ibu korban datang untuk membantu hidup anaknya, dengan memasak makan dan mencuci pakaian bagi korban.

RA yang jadi pembunuh Murni, dan tinggal di Bekasi, dulunya sering pulang ke rumah yang di tinggali Murni itu setiap akhir pekan saat libur. Setelah RA menikah sekitar pertengahan 2016, pelaku juga kerap datang bersama istrinya.

Para tetangga tidak mengetahui apa motif sebenarnya RA tega menghabisi Murni. Namun, ada kabar RA diduga menghabisi Murni karena masalah warisan.

"Kita lihat di berita begitu. Kita malah enggak pernah tahu," ujar seorang tetangga korban lainnya.

Sementara itu, ibu korban maupun ayah tirinya belum dapat ditemui untuk diwawancarai. Saat Kompas.com menyambangi rumah ayah tiri korban, keduanya tidak sedang berada di rumah.

"Lagi keluar dua-duanya dijemput tadi," ujar salah satu kerabat di rumah tersebut.

Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana belum menjawat telpon dan pesan singkat yang dilayangkan Kompas.com soal motif pasti pembunuhan Murni.

Kompas TV Warisan Diduga Motif Pembunuhan Mahasiwi UMJ?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com