JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan, mahasiswi yang ditemukan tewas di indekos di kawasan Kebon Jeruk, Tri Ari Yani Puspo Arum (22), sempat melawan pelaku sebelum ia tewas karena diduga dibunuh.
"Hasil otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu diketahui korban pembunuhan (Arum) sempat lakukan perlawanan terhadap pelaku," kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Andriyanto S Randotama, Selasa (10/1/2017).
(Baca juga: Kasus Mahasiswi Tewas di Kebon Jeruk, Polisi Dalami Keterangan 8 Saksi)
Menurut dia, upaya perlawanan itu terlihat dari luka sayat di telapak tangan korban. Diduga, korban menangkis serangan senjata tajam saat pelaku menyerangnya.
Ia juga menyampaikan, Arum diduga tewas karena dua tusukan dalam di leher dan punggungnya.
"Jadi ada dua luka dalam seketika menyebabkan darahnya Arum mengalir deras menuju perut. Alhasil, Arum seketika tewas. Bentuk pada lukanya itu lurus, di dua sisi kanan dan kiri," ujar dia.
Andry mengatakan, polisi mendapati temuan baru terkait kematian Arum. Polisi mendapati dugaan bahwa luka di tubuh Arum akibat benda tajam yang dibawa pelaku.
"Kita memang mendapati ada empat temuan baru yang di punggung korban kuat dugaan semua luka tersebut, yakni akibat dari benda tajam yang dibawa pelaku. Namun, saat ini kami masih mencari benda tajam tersebut," ucap dia.
(Baca juga: Barang-barang Mahasiswi yang Tewas di Kebon Jeruk Hilang)
(Panji Baskhara Ramadhan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.