JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyanggah anggapan yang menyatakan pihaknya tidak manusiawi karena melakukan penggusuran saat memimpin Jakarta.
Menurut Ahok, penggusuran hanya dilakukan pada permukiman yang melanggar aturan. Dia kemudian mencontohkan permukiman yang berada di bantaran kali.
"Orang tinggal di aliran sungai kok. Walaupun sudah puluhan tahun ya salah. Sebagai orang tua ya tidak meghukum mereka. Kami pindahkan ke tempat yang lebih layak," kata Ahok, dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta, di Auditorium Hotel Bidakara, Jumat (13/1/2017) malam.
(Baca: Membandingkan Pendapat Agus, Ahok, dan Anies soal Integritas)
Menurut Ahok, membiarkan warga tetap tinggal di bantaran kali justru lebih tidak manusiawi.
"Saya kira jauh lebih tidak manusiawi mengajari rakyat yang sudah salah untuk membenarkan dia demi memenangkan pilkada. Ini sangat bahaya, sangat bahaya," ujar Ahok.
Menurut Ahok, pihaknya tidak sembarangan menggusur. Karena warga yang digusur direlokasi ke rumah susun layak huni dengan berbagai fasilitas.
"Kadang-kadang kami suka tertawa seolah-olah kami tidak suka orang miskin," ucap Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.