Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Ahok Meninggi Saat Sampaikan Keberatan, Adiknya Menenangkan

Kompas.com - 24/01/2017, 13:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wajah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlihat memerah saat menyampaikan keberatan terkait kesaksian saksi pelapor, Muhammad Asroi Saputra. Ada beberapa keberatan yang disampaikan oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta tersebut.

"Saya keberatan saksi mengatakan umat Muslim di seluruh dunia tersakiti (karena ucapan Ahok mengutip ayat suci di Kepulauan Seribu)," ujarnya.

"Mayoritas pengacara saya, tim sukses, relawan, warga Kepulauan Seribu beragama Islam, dan mereka tidak merasa tersakiti. Saksi terlalu membesar-besarkan," kata Ahok dalam persidangan kasus penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Selain itu, Ahok juga keberatan dengan penafsiran Asroi terhadap surat Al-Maidah ayat 51. Asroi mengartikan ayat tersebut agar tidak memilih pemimpin non-Muslim.

Di sisi lain, Asroi merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Kantor Wilayah Padang Sidempuan. Sebab, kata Ahok, Kemenag memiliki tafsir sendiri terhadap surat Al-Maidah ayat 51.

"Saya juga keberatan dengan BAP (berita acara pemeriksaan) yang cenderung fitnah. Anda tahu dan berpendidikan, fitnah itu dosa besar," kata Ahok dengan suara meninggi.

POOL / LIPUTAN6.COM / FAIZAL FANANI Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjalani persidangan lanjutan kasus dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (24/1/2017). Sidang ketujuh tersebut masih mengagendakan mendengarkan keterangan lima saksi dari pihak jaksa penuntut umum.
Selain itu, Ahok juga merasa keberatan dengan pernyataan Asroi yang menyebut pemeluk agama lain keberatan dengan pernyataan dirinya.

Kemudian, dia keberatan dengan Asroi yang mengaku mendengar Ahok menyatakan bahwa surat Al-Maidah bohong. Padahal, menurut Ahok, dia menganggap banyak orang menggunakan ayat suci untuk mendapat kekuasaan.

Contohnya ialah pada pemilihan kepala daerah (pilkada). Nada bicara Ahok bertambah tinggi ketika menjelaskan keberatan terakhirnya.

"Saya meyakini Nabi Isa Yesus adalah Tuhan saya dan saya bukan kafir. Ini hak saya dan saya berhak menjadi apa pun di negeri ini," kata Ahok dengan nada tinggi dan muka memerah.

Mendadak, suasana ruang sidang menjadi hening. Anggota tim kuasa hukum yang juga adik Ahok, Fify Lety Indra, langsung menenangkan sang kakak dengan mengelus-elus punggungnya.

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Keenam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com