JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, berencana memberi insentif pada pusat-pusat perbelanjaan yang menyediakan mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjungnya.
Hal itu akan dia lakukan jika memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sandiaga menceritakan latar belakang munculnya ide tersebut. Menurut Sandi, dia kerap menjumpai antrean panjang di mushala mal setiap jelang shalat Maghrib.
Dalam pengamatannya, hal itu terjadi akibat terlalu sempitnya mushala yang disediakan.
"Karena problem kalau setiap shalat Maghrib itu antreannya terlalu panjang," kata Sandi, saat ditemui di sela-sela kampanye di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2017).
Awal mula Sandi melontarkan ide pemberian insentif untuk pusat perbelanjaan yang menyediakan mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjungnya berawal saat dia jadi pembicara dalam diskusi bertema "Jakarta Sebagai Pusat Keuangan Syariah", di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu pagi.
Menurut Sandi, bentuk insentif yang akan diberikan adalah memasukkan luas mushala ke dalam 20 persen kewajiban penyediaan lahan untuk UMKM. Dia menyebut saat ini ada peraturan daerah yang mewajibakan pengelola pusat perbelanjaan menyediakan 20 persen bangunannya untuk sektor UMKM.
Perda yang dia maksud yaitu Perda Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta.
Pada pasal 13 Perda tersebut, disebutkan bahwa jenis penyelenggaraan usaha perpasaran swasta dengan luas efektif di atas 500 meter persegi harus menyediakan ruang tempat usaha bagi usaha kecil atau usaha informal atau kaki lima seluas 20 persen dari luas efektif bangunannya dan tidak dapat diganti dalam bentuk lain.
Kendati sudah ada Perdanya, Sandi menilai sampai saat ini masih banyak pengelola pusat perbelanjaan yang belum menaati peraturan tersebut. Karena itu, ia menilai kewajiban bisa disiasati jika penyediaan mushala turut dimasukkan dalam jumlah 20 persen yang dimaksud.
Dengan cara ini, Sandi yakin akan banyak pengelola mal atau pusat perbelanjaan membangun mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjungnya.
"Kalau misal bisa kita padu padankan dengan menyediakan fasilitas ibadah yang nyaman cukup dari segi jumlahnya," ucap Sandi.
(Baca: Sandiaga Janjikan Insentif untuk Mal yang Bangun Mushala Luas)
Ukuran ideal untuk mushala
Menurut Sandi, ukuran mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjung adalah minimal bisa menampung empat shaf yang masing-masing shaf terdiri dari 10 orang.