Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Banjir di SMA 8 Bukit Duri

Kompas.com - 16/02/2017, 13:01 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (16/2/2017) siang sekitar pukul 11.45 air masih menggenangi SMAN 8 Jakarta dan permukiman di sekitarnya, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Husein Murad menuturkan kronologi banjir di wilayah ini. Ia mengatakan air masih bertahan sejak dini hari.

"Mulai jam 01.00 dini hari banjir, pas 9 jam setelah Katulampa siaga II," kata Husein di lokasi, Kamis.

Husein mengatakan ketinggian air di Bukit Duri mencapai 80 sentimeter hingga 1 meter. Ketika ketinggian air di Katulampa memasuki status Siaga III atau Waspada, sebagian besar warga yang sudah terbiasa dengan banjir di musim penghujan, telah bersiaga dan bersiap untuk mengungsi.

"Udah ada peringatan. Sampai dengan warga mereka tadi jelasin kenapa ada mobil terjebak di situ. Ternyata mobil itu bukan mobil warga sini jadi dia enggak tahu. Mereka cari-cari enggak tau siapa yang punya," ujar Husein. (Baca: Kampung Pulo dan SMA 8 Terendam Banjir, Pemprov Operasikan Pompa Air)

Adapun Lurah Bukit Duri Mardi Youce mengatakan, ada tiga rukun warga (RW) yang terdampak sejak dini hari. Banjir paling tinggi melanda RW 10 yang mencapai 1,20 meter. Lima rukun tetangga (RT) yang masih tergenang adalah RT 03, 06, 09, 11, 12, dan 15.

Sedangkan untuk wilayah lain yaitu RW 11 dengan tiga RT yaitu RT 03, 04, dan 05. Sementara RW 12 ada empat RT yaitu RT 01, 02, 03, dan 04.

"Kalau di dua RW ini ketinggian mulai dari 10-80 sentimeter," ujar Mardi.

Air saat ini berangsur surut, warga sebagian masih bertahan di rumah namun telah disiapkan posko pengungsian. Lalu lintas dari Bukit Duri ke arah Jembatan Tongtek atau arah Jatinegera terputus akibat banjir. Kegiatan belajar mengajar di SMAN 8 Jakarta sementara ditiadakan.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, status bendung Katulampa yang sempat siaga II sudah turun. Begitu pula yang terjadi di pintu air Manggarai. Akibat status siaga II Bendung Katulampa, wilayah yang termasuk daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung terendam banjir. Atas hal ini, Ahok langsung menggelar rapat bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan. Dia menegaskan Pemprov DKI Jakarta tetap akan melakukan normalisasi sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com