Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Kita Butuh Pemimpin yang Rajut Kebangsaan, Bukan Mengotak-ngotakkan

Kompas.com - 07/03/2017, 14:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengucapkan terima kasih kepada relawan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang sudah mengalihkan dukungannya untuk dirinya dan Anies Baswedan.

Sandiaga menyebut ada kesamaan karakteristik antara pemilih Anies-Sandi dan pemilih Agus-Sylvi. Kesamaan itu yakni menginginkan adanya kepemimpinan baru di Jakarta.

"Kita sepakat ada pemimpin yang baru yang bisa mempersatukan. Kita butuh pemimpin yang bisa merajut tenun kebangsaan, bukan yang mengotak-ngotakkan," kata Sandi saat menerima kedatangan tiga kelompok relawan Agus-Sylvi, di posko pemenangannya di Jalan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).

(Baca juga: Tiga Kelompok Relawan Agus-Sylvi Alihkan Dukungan ke Anies-Sandi)

Selain itu, menurut Sandiaga, beberapa program Agus-Sylvi juga ada yang memiliki kesamaan dengan program Anies-Sandi, di antaranya program pemberdayaan UMKM yang disebutnya memiliki kesamaan dengan OK-OCE.

Ataupun program pemberdayaan RT/RW yang disebutnya mirip dengan program RW Siaga.

"Yang memilih kami dan memilih Mas Agus dan Mpok Sylvi sama-sama menginginkan adanya perubahan. Karena itu, kita harus memastikan agar mereka tetap bersama kita," ujar Sandi.

Kelompok relawan Agus-Sylvi yang mendatangi Sandi dan mengalihkan dukungannya masing-masing adalah Bara (Barisan Relawan Agus-Sylvi), Baja (Barisan Anak Jakarta), dan Kompas (Komunitas Pendukung Agus-Sylvi).

(Baca juga: Sandiaga Pakaikan Baju Anies-Sandi ke Relawan Agus-Sylvi)

Para relawan datang ke posko Anies-Sandi dengan mengenakan seragam tacticool, yakni seragam kampanye berwarna hitam yang dulunya dikenakan Agus maupun Sylvi.

Namun, emblem pada seragam yang mereka kenakan tidak lagi bertuliskan Agus-Sylvi dan angka 1, tetapi sudah bertuliskan Anies-Sandi dan angka 3.

Kompas TV Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno berharap agar keputusan Ahok - Djarot yang memilih walk out dari rapat pleno tidak diperpanjang. Menurut Sandi, bisa jadi Ahok dan Djarot ada keperluan dengan investor. Menurut pasangan Anies Baswedan ini, acara yang digelar KPU semalam berjalan lancar, ia pun ingin tetap fokus di putaran kedua. Soal, Ahok - Djarot yang walk out di acara KPU Jakarta. Sandi menilai agar dimaklumi jika keduanya memilih tak mengikuti acara pleno lantaran memiliki agenda yang lebih penting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com