Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eva: Ahok Blusukan, cuma Diam-diam

Kompas.com - 10/03/2017, 14:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Eva K Sundari, mengemukan alasan Ahok yang tampak adem ayem menjalani kampanye putaran kedua.

Hingga hari keempat masa kampanye putaran kedua, Ahok belum tampak bersosialisasi dengan menemui warga.

"Dia blusukan, cuma diam-diam. Menengok orang sakit, kirim kursi roda, dan seterusnya," kata Eva, saat dihubungi wartawan, Jumat (10/3/2017).

Pada Kamis (9/3/2017) kemarin, Ahok sempat mengunjungi seorang warga yang menderita kelumpuhan, di Jatinegara Timur, Jakarta Timur. Kunjungan Ahok tersebut luput dari peliputan awak media.

Tidak ada informasi mengenai kegiatan Ahok tersebut. Menurut Eva, Ahok memiliki gaya sendiri dalam berkampanye.

"Ya gayanya aja, jangan ramai-ramai terus lah. Menurutku alamiah ya ada yang (kampanye) ramai-ramai, ada yang (kampanye) diam-diam," kata Eva.

Menurut Eva, sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tidak harus blusukan menemui warga di lapangan.

"Kemarin ketemu juga sama relawan-relawan dikumpulin, dialog. Itu aku lihatnya blusukan juga. Terus dia temuin orang yang minta ditemuin, tetapi terbatas," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Pada hari pertama kampanye atau pada Selasa (7/3/2017), Ahok menjalani sidang dugaan penodaan agama sebagai terdakwa. Pada Rabu (8/3/2017), Ahok dan Djarot menemani mantan Presiden Megawati Soekarnoputri untuk bertemu Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Pada malam harinya, Ahok nonton bareng film "Jakarta Undercover".

Pada hari Kamis (9/3/2017), seusai blusukan di Jatinegara Timur, Ahok menjalani rapat internal bersama partai politik pengusung di Hotel Novotel, Jakarta Barat. Sedangkan pada Jumat ini, kegiatan blusukan Ahok kembali tak diketahui awak media. Dia dijadwalkan untuk melakukan media visit ke salah satu stasiun televisi swasta pada sore ini.

Masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung hingga 15 April 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com