Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Teriak-teriak Pilih 2, tetapi Bisa "Nyoblos" Enggak?

Kompas.com - 26/03/2017, 18:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengimbau para pendukungnya untuk mengecek nama mereka dalam daftar pemilih sementara (DPS) putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Djarot meminta pendukungnya aktif mendaftarkan diri ke panitia pemungutan suara (PPS) di kantor kelurahan setempat dengan membawa fotokopi KTP elektronik dan kartu keluarga (KK) jika belum terdaftar.

"Makanya jangan cuma teriak, 'Pilih nomor 2.. Pilih nomor 2', tetapi bisa nyoblos enggak? Kalau enggak punya formulir C6, TPS (tempat pemungutan suara) ditutup, ngamuk-ngamuk lagi," ujar Djarot, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (26/3/2017).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu meminta pendukungnya aktif membaca informasi yang sosialisasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta terkait pemilihan pada putaran kedua.

"DPS sudah diumumkan sampai tanggal 28 ini dicek, namanya sudah masuk DPS belum. Kalau belum terdaftar, tolong urus, relawan akan membantu, supaya betul-betul menggunakan hak pilih tanggal 19 April," kata Djarot.

(Baca juga: Djarot: Permukiman Padat Enggak Mungkin Digusur)

Selain itu, ia meminta relawan untuk tidak berperilaku tertutup dan eksklusif.

Dia mengimbau relawan untuk masuk dan beradaptasi dengan lingkungan setempat serta menciptakan suasana yang kondusif.

"Dorong warga sekitar yang belum terdaftar supaya mendapatkan formulir C6 untuk panggilan memilih di TPS," kata Djarot.

KPU DKI Jakarta menetapkan, DPS pada putaran kedua mencapai 7.264.749, pada Selasa (21/3/2017) malam.

Jumlah DPS tersebut bertambah 156.160 pemilih dibandingkan daftar pemilih tetap (DPT) pada putaran pertama, yakni 7.108.589.

(Baca juga: Ini Alasan Djarot Jarang Tampil Bersama Ahok)

Ada empat basis data pada DPS putaran kedua. Pertama, yakni DPT putaran pertama.

Kedua, yakni daftar pemilih tambahan (DPTb) pada putaran pertama yang mencoblos dengan menunjukkan e-KTP atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta.

Basis data yang ketiga yakni pemilih-pemilih baru yang belum menggunakan hak pilihnya pada putaran pertama dan mendaftarkan diri saat KPU membuka posko pendaftaran di setiap kelurahan dan tempat-tempat tertentu.

Keempat adalah pemilih pemula, terutama yang berumur 17 tahun dimulai 16 Februari-19 April yang akan datang.

Kompas TV Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat menghadiri kegiatan tausiyah di kawasan Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com