Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Acara Dzikir Akbar, Warga Ungkapkan Alasan Memilih Anies

Kompas.com - 06/04/2017, 15:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang hadir di acara dzikir akbar yang dihadiri calon gubernur DKI Anies Baswedan di Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur menyatakan memilih Anies dengan beragam alasan.

Hal tersebut disampaikan warga saat ditanya Anies apa alasannya memilih pasangan calon nomor tiga. Setelah ada yang menjawab memilih Anies karena seorang Muslim, ada juga yang mengatakan karena Anies sosok yang santun. Kemudian ada yang bilang memilih Anies karena ganteng.

"Jangan (karena) ganteng, Pak. Pecinya bisa enggak cukup nanti Pak, (bisa) besar kepala," kata Anies, sembari berkelakar, di lokasi acara, Kamis (6/4/2017).

Setelah mendengar tiga pendapat warga soal alasan memilih dirinya itu, Anies menambahkan tiga hal lainnya kepada warga. Pertama karena Anies-Sandi akan meningkatan mutu pendidikan.

"Insya Allah kita akan tingkatkan mutu dan kualitasnya," ujar Anies.

Kedua, masalah pekerjaan. Ia bertanya, cari kerja di Jakarta sulit atau mudah. Warga kompak menjawab cari kerja di Jakarta susah. Karenanya, Anies menjawab bahwa pihaknya punya program OK OCE.

Program ini menurutnya menciptakan lapangan kerja dari kewirausahaan.

"Namanya program OK OCE, wirausahanya ditumbuhkan," ujar Anies.

Baca: Anies Janjikan Transportasi Kepulauan Seribu Terintegrasi dengan Wilayah Lain di Jakarta

Pada program OK OCE, Anies mengatakan, warga akan dilatih keterampilannya, mengelolah keuangan, bisnis, dan disambungkan dengan pasar yang luas. Yang terakhir, Anies menjanjikan soal kebutuhan pokok atau sembako yang murah.

Anies mendengar keluhan warga di acara tersebut bahwa sembako tidak terjangkau. Cabe dan bawang juga mahal.

"Insya Allah, yang ketiga (ini) kebutuhan pokok akan murah dan terjangkau di Jakarta," ujar Anies.

Menurut Anies, cara menurunkan harga seperti bawang misalnya, yakni dengan membeli langsung kepada petaninya. Harga bisa mahal selama ini menurutnya karena banyaknya tengkulak.

"Di Brebes Rp 15.000, di Jakarta Rp 40.000. Kenapa, karena tengkulaknya kebanyakan. Dari petani kebanyakan tangan," ujar Anies.

Ia mengaku sudah berbicara dengan sejumlah kepala daerah yang memasok kebutuhan pokok ke Ibu Kota, misalnya dengan Gubernur Jawa Barat. Anies ingin Pemprov DKI bisa membeli langsung dari petani untuk menekan harga.

"Sehingga dibawa ke Pasar Induk harganya murah," ujar Anies.

Baca: Anies: Berhentilah Memfitnah Pakai Isu SARA

Kompas TV Prabowo: Saatnya Bertindak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com