Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Setor Rp 1,7 Miliar Sisa Dana Kampanye ke Kas Negara

Kompas.com - 10/04/2017, 20:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, menyetor sisa dana kampanye sebesar Rp 1.772.030.825 (Rp 1,7 miliar) ke kas negara pada putaran pertama. Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Kampanye Dahliah Umar mengatakan, sumbangan tersebut berasal dari perseorangan yang tidak melampirkan surat pernyataan menyumbang.

"Dicek ternyata ada sekian ribu orang yang tidak ada surat pernyataan dan total nilai sumbangan orang-orang itu senilai Rp 1,7 miliar. Dari perseorangan," kata Dahliah kepada Kompas.com di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Dahliah mengatakan, jumlah sumbangan yang diberikan orang per orang itu beragam, mulai dari Rp 10.000 hingga jutaan rupiah. Mereka transfer sejumlah uang ke rekening dana kampanye Ahok-Djarot.

Namun, saat bukti transaksi pemasukan di buku tabungan tersebut dicek, nama-nama penyumbang itu tidak melampirkan surat pernyatannya.

"Perseorangan banyak yang dia kurang terinformasi, tahunya ini rekening calon, dia nyumbang, kemudian tidak memberikan surat pernyataan," kata Dahliah.

Administrasi pengembalian sumbangan dana kampanye yang tidak teridentifikasi tersebut dikembalikan melalui KPU DKI Jakarta. Sementara yang menyerahkan uangnya langsung dari tim pemenangan Ahok-Djarot ke bank.

"Kami daftarkan pengembalian ke kas negara melalui rekening KPU atas nama Basuki-Djarot sabagai dana yang tidak diketahui identitasnya. Mereka dapat kode akun untuk melakukan pembayaran, terus mereka bayar," kata Dahliah.

Dari ketiga pasangan calon pada putaran pertama, hanya Ahok-Djarot yang mengembalikan dana kampanye ke kas negara. Kedua pasangan calon lainnya tidak mengembalikan ke kas negara karena semua penyumbang teridentifikasi berdasarkan hasil audit dana kampanye.

Berdasarkan hasil audit, Ahok-Djarot menerima sumbangan dana sebanyak Rp 65.272.954.163 dan yang digunakan untuk pengeluaran sebanyak Rp 64.719.656.703.

Pasangan calon nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tercatat menerima sumbangan dana sebesar Rp 68.967.750.000. Dana yang terpakai, yakni Rp 68.953.462.051.

Pasangan calon nomor pemilihan tiga Anies Rasyid-Sandiaga Uno diketahui menerima sumbangan dana sebesar Rp 60.190.360.025. Pengeluaran kampanye mereka yakni Rp 53.696.961.113.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com