Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Mulai Uji Coba Teknik Perjernihan Air Sungai dan Waduk

Kompas.com - 23/04/2017, 19:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menguji coba teknik penjernihan air kali dan air waduk. Kegiatan ini merupakan dari rencana jangka panjang Pemprov DKI untuk memanfaatkan air kali dan air waduk sebagai air baku bagi warga Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Isnawa Aji mengatakan, untuk tahap awal penjernihan tidak akan dilaksanakan di sungai ataupun waduk. Tetapi di dua situ. Dua situ yang dipilih untuk menjadi lokasi penjernihan air adalah Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong. Keduanya berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Rencana kami, pilot project di dua lokasi. Saat ini masih kami cek lokasi yang potensial seperti Situ Mangga Bolong dan Babakan," kata Isnawa saat dihubungi, Minggu (23/4/2017).

Dia mengatakan, uji coba penjernihan air akan bekerja sama dengan Kementerian LH dan Kehutanan dengan menggunakan alat khusus.

"Kami akan lakukan penjernihan menggunakan alat. Alat ini bisa meminimalisir bakteri e-coli dan lainnya," ujar Isnawa.

Baca juga: Pemerintah Minta Perusahaan Sediakan Alat Penjernihan Air dan Udara

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah menyatakan bahwa air Sungai Ciliwung sebenarnya bisa digunakan untuk air baku. Karena itu, jika nantinya sepanjang aliran Sungai Ciliwung bisa dinormalisasi, dia ingin agar air dari sungai tersebut digunakan sebagai air baku untuk kebutuhan di rumah-rumah susun.

"Saya sudah bilang sama PAM (Perusahaan Air Minum), semua rusun harus punya air baku, pengolahan air sendiri, pasang sendiri, malah saya minta dia pengolahan air limbahnya langsung. Bahkan, yang rusun yang akan datang (airnya) bisa langsung minum," kata dia di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (18/5/2016).

Baca juga: Ahok Yakin Air di Sungai Ciliwung Bisa Jadi Air Baku jika Sudah Dinormalisasi 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com