Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Palsu Penyelundup Sabu

Kompas.com - 02/05/2017, 18:26 WIB

Penyelundup narkoba selalu mencari cara untuk memuluskan aksinya. Salah satu cara yang kerap dipakai adalah memperalat perempuan Indonesia sebagai kaki tangan dengan janji sejuta cinta.

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, pekan lalu, menangkap penyelundup sabu berinisial DHO (37) dengan barang bukti 2 kilogram sabu. Pria warga negara Nigeria itu tewas ditembak karena melawan petugas saat diminta menunjukkan jaringannya di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat.

Polisi juga meringkus EV (40), perempuan Indonesia yang mengaku istri DHO.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan menuturkan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menginformasikan, penyelundupan sabu dari Guangzhou, China, ke Jakarta melalui Pelabuhan Talang Duku, Jambi.

Sabu disembunyikan dalam sandal perempuan yang berjumlah lima koli. Untuk mengelabui, bentuk sandal yang berisi sabu itu sama persis dengan sandal lainnya. Hanya tersangka yang tahu tanda khusus untuk sandal berisi sabu.

Menurut Kapolda, EV berperan mencari kamar kos di Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk menyimpan sandal-sandal itu. EV hanya mengawasi kamar kos itu, tetapi tidak pernah tinggal di sana. EV yang sudah dikuntit polisi diketahui menyetir mobil untuk mengambil tumpukan sandal dari kamar kos. Adapun DHO tinggal di apartemen di Kelapa Gading.

"Di dalam kamar kos ditemukan sabu sebanyak 2 kilogram dalam kardus berisi sandal. Tersangka EV tahu ada narkoba di dalam sandal-sandal itu," kata Kapolda.

Iming-iming cinta

Ketua Sub-Komisi Pendidikan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Masruchah, Senin (1/5/2017), mengungkapkan, penyelundup narkoba punya segudang cara untuk memperdaya dengan cinta atau tawaran pekerjaan. Kasus Mary Jane Veloso, kurir narkoba asal Filipina yang terancam hukuman mati, adalah salah satu contohnya.

"Perempuan Indonesia harus waspada dan tidak mudah terbujuk dengan iming-iming. Mereka punya cara halus sehingga niat jahatnya tidak terlihat di depan," kata Masruchah.

Ia mengatakan, perempuan berhasil dibujuk biasanya karena faktor emosi, yaitu rasa cinta, kemudian faktor berikutnya adalah ekonomi.

Perempuan yang menjadi korban tidak hanya yang berpendidikan rendah. Perempuan berpendidikan tinggi pun bisa terjebak jadi kurir narkoba, penyelundup, atau korban perdagangan manusia.

"Walaupun berpendidikan tinggi, (bisa juga) terjebak karena cinta. Apalagi, sekarang pacaran bisa dilakukan dengan media sosial dan telepon," lanjutnya.

Masruchah mengingatkan perempuan untuk waspada karena penyelundup narkoba punya banyak akal bulus, misalnya mengaku butuh uang. Asal-usul kewarganegaraan sulit menjadi indikator, apalagi penyelundup narkoba memiliki jaringan internasional.

"Negara harus ikut berperan agar warganya tidak mudah terbujuk orang asing," ucapnya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta mengatakan, perempuan Indonesia digandeng penyelundup narkoba karena tujuan tertentu.

"Lebih mudah berjualan narkoba dengan orang yang tahu lapangan," katanya.

Menurut Nico, penyelundup narkoba warga negara asing biasanya mencari perempuan Indonesia yang memiliki pekerjaan, misalnya berdagang. Penyelundup melakukan pendekatan supaya perempuan sasarannya terpikat dan terjebak. (WAD)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Mei 2017, di halaman 28 dengan judul "Cinta Palsu Penyelundup Sabu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com