Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Dongeng Akan Berikan "Trauma Healing" untuk Anak-Anak Korban Kebakaran di Koja

Kompas.com - 07/06/2017, 06:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com-
Sebuah komunitas pendongeng bernama Dongeng Ceria Management berencana memberikan trauma healing atau membantu memulihkan traumatik terhadap psikologis anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.

Seorang anggota Dongeng Ceria Management, Iman Surahman, menjelaskan dalam kegiatan itu nanti akan disampaikan dongeng-dongeng yang memotivasi serta memberikan efek positif bagi psikologis anak-anak korban kebakaran.

Iman menjelaskan, dongeng yang akan disampaikan mengandung tema kepedulian, semangat, serta dongeng-dongeng yang memotivasi anak-anak agar tidak lagi takut terhadap peristiwa yang baru mereka alami.

"Kami ingin membuat anak-anak senang dulu, setelah senang lalu kami berikan edukasi melalui dongeng. Dengan dongeng mereka jadi lebih paham kenapa ini terjadi, apa hikmahnya. Kami buat anak-anak senang dan bahagia itu kunci penting," ujar Iman, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/6/2017).

(baca: Kebakaran Koja Hanguskan 75 Rumah dan 5 Mobil, Tidak Ada Korban Jiwa)

Selain dongeng, komunitas itu juga akan memberikan sejumlah permainan yang mengikutsertakan seluruh anak-anak. Iman mengatakan, trauma healing terhadap anak-anak korban kebakaran di Koja akan terus dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Saya yakin masyarakat yang punya niat baik cukup banyak. Tapi me-manage orang yang punya niat baik sulit. Kami akan mainkan ritme ini. Meskipun telah selesai, kami tidak akan tinggalkan. Kami punya mitra di lapangan untuk memonitor," ujar Iman.

(baca: Kebutuhan Berpuasa Warga Korban Kebakaran di Koja Akan Dipenuhi)

Kebakaran yang terjadi pada Senin (5/6/2017), di Tanah Merah, Koja, menghanguskan 75 rumah dan 5 mobil. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu, tapi 100 kepala keluarga harus mengungsi.

Adapun penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik.

Kompas TV Pasca-kebakaran Warga Koja Bersihkan Puing-Puing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com