Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batalkan Pendaratan, Tindakan Pilot Garuda dan Petugas ATC Dianggap Tepat

Kompas.com - 19/06/2017, 16:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pesawat Garuda Indonesia GA 425 rute Bali-Jakarta melakukan go-around dan batal mendarat karena ada pesawat Sriwijaya Air saat sedang bersiap untuk mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (18/6/2017) malam.

Go-around adalah manuver pesawat yang membatalkan pendaratan saat mendekati landasan  kemudian menanjak lagi karena suatu sebab. Dalam dunia penerbangan, go-around sering terjadi dan menjadi peristiwa wajar serta menjadi bagian dari standar keamanan penerbangan.

Dalam peristiwa go-around pesawat Garuda GA 425 tersebut, prosedur menghindari bahaya telah berhasil dilakukan berkat sigapnya pilot Garuda yang dipandu petugas Air Traffic Controller (ATC) yang batal mendaratkan pesawat.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, menjelaskan bahwa keberadaan pesawat Sriwijaya Air di landasan karena ada masalah teknis.

"Pesawat Sriwijaya Air SJ 580 Jakarta-Makassar harusnya take off tapi kemudian batal karena alasan teknikal," kata Novie kepada Kompas.com, Senin (19/6/2017).

Novie menegaskan, apa yang dilakukan oleh petugas ATC, pilot Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, sudah sesuai prosedur.

Mereka juga dinilai cekatan mengabarkan kondisi di lapangan kepada petugas ATC dan melaksanakan instruksi untuk go-around (pembatalan pendaratan) dengan cepat sehingga tabrakan pesawat bisa terhindar.

"Apa yang dilakukan oleh AirNav, pilot Garuda dan Sriwijaya sudah sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP)," ujar Novie singkat.

Sebelumnya, salah seorang warganet bernama Louisa Tuhatu menceritakan pengalamannya berada di pesawat Garuda yang batal landing tersebut di akun Facebook.

Cerita itu dibenarkan oleh pihak Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia saat dikonfirmasi Kompas.com pada Senin (19/6/2017) siang.

Baca juga: Garuda Batal Mendarat di Soekarno-Hatta, Ini Cerita Penumpang

"We were approaching Soekarno-Hatta airport, sky was clear. As the aircraft begun to descend, I could hear the landing gear was pushed down. Couple of moment later, just before touch down, the nose of the Airbus A330-300 turned into upward direction in high speed. The landing gear was retracted and the aircraft flew away from Jakarta to the Java Sea. I panicked, I could feel the eerie silence inside the cabin," demikian penggalan cerita pemilik akun Facebook bernama Louisa Tuhatu, mengawali ceritanya pada Minggu malam.

Louisa melanjutkan, sepuluh menit setelah pesawatnya tidak jadi mendarat, pilot mengabarkan bahwa dia membatalkan pendaratan karena masih ada pesawat di runway.

Louisa pun mempertanyakan mengapa petugas tower atau pusat kendali mengizinkan pesawatnya mendarat ketika masih ada pesawat lain di sana.

"Wow!!!! How can the control tower allow an aircraft to land when the runway is not clear! Thank God we have senior pilots who made the right decision in split second," ujar Louisa lagi dalam ceritanya.

Baca juga: Problem Serius di Balik Pesawat yang Gagal Mendarat di Cengkareng

Kompas TV Terminal 3 Ultimate Soetta Resmi Layani Rute Internasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com